Israel-Palestina Belum Berakhir, Sejumlah Negara Kirim Utusan, Upayakan Gencatan Senjata

- 15 Mei 2021, 06:34 WIB
Sejumlah negara dikabarkan mengirimkan utusan untuk mengupayakan gencatan senjata untuk konflik Israel-Palestina yang masih belum berakhir.
Sejumlah negara dikabarkan mengirimkan utusan untuk mengupayakan gencatan senjata untuk konflik Israel-Palestina yang masih belum berakhir. /Instagram @eye.on.palestine

PR SOLORAYA - Memasuki hari kelima pada Jumat 14 Mei 2021, konflik Israel-Palestina belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Para diplomat dari berbagai negara telah dikirim untuk dua pihak yang bertikai dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan damai ataupun gencatan senjata.

Akibat serangan yang tak mengenal libur, warga Gaza, Palestina merayakan hari Idul Fitri yang suram di tempat-tempat perlindungan.

Baca Juga: Ledakan Covid-19 saat Sholat Jumat Terjadi di Afghanistan, 12 Orang Tewas

Menurut laporan di hari Jumat, 11 warga Palestina tewas di Tepi Barat di tengah bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan Israel.

Di sisi lain, militer Israel mengatakan lebih dari 2.000 roket telah ditembakkan dari Gaza ke Israel sejak awal konflik, dengan sekira setengahnya bisa dicegat oleh sistem pertahanan rudal, sedangkan 350-nya jatuh ke Jalur Gaza.

Sejak Senin 10 Mei 2021, setidaknya terhitung 126 warga telah tewas di Gaza, termasuk 31 anak dan 20 wanita, sementara 950 lainnya terluka, demikian menurut petugas medis Palestina.

Baca Juga: CEO HYBE Ungkap Alasan V BTS dijadikan Anggota Tersembunyi Sebelum Debut

Di wilayah Israel, delapan orang yang tewas di antaranya adalah seorang tentara yang berpatroli di perbatasan Gaza dan enam warga sipil Israel, termasuk dua anak-anak, berdasarkan data pihak berwenang Israel.

Sebelum rapat Dewan Keamanan PBB pada hari Minggu 9 Mei 2021 membahas situasi konflik, utusan pemerintahan AS, Wakil Asisten Sekretaris untuk Urusan Israel dan Palestina, Hady Amr, terbang ke Israel pada hari Jumat.

Kedutaan Besar AS di Israel mengatakan tujuan perjalanan itu adalah untuk memperkuat hubungan diplomatik dan mendiskusikan perjanjian damai yang berkelanjutan.

Baca Juga: BTS Dikabarkan Akan Tambil di Serial Friends, Sutradara Minta ARMY Tak Berekspektasi Tinggi

Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan fokus Washington adalah untuk menjadi penengah dan mengakhiri krisis secara diplomatis.

Hal tersebut menambahkan pernyataan mereka terhadap Israel yang menurutnya memiliki hak untuk membela diri.

Di sisi lain, Mesir memimpin upaya regional untuk mengamankan gencatan senjata antara Israel-Palestina.

Baca Juga: Lirik Lagu ‘good 4 u’, Lagu Terbaru Olivia Rodrigo

Mulai Jumat, pihaknya mendorong dua negara yang bertikai itu untuk melakukan gencatan senjata sambil menunggu negosiasi lebih lanjut.

Dua sumber dari Mesir mengatakan, Mesir diutus untuk pergi ke pihak Hamas, sedangkan Amerika Serikat berada di pihak Israel untuk mendiskusikan kesepakatan damai.

Seorang pejabat Palestina menjelaskan sejumlah negara telah mengambil langka nyata yang serius untuk membicarakan perjanjian damai pada hari Jumat.

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Kompleks Masjid Al-Aqsa Selalu Penuh dengan Konflik

Para mediator dari Mesir, Qatar, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tengah berupaya menjalin kontak dengan semua pihak dalam upaya untuk memulihkan ketenangan, tetapi sayangnya kesepakatan belum juga tercapai.

Sepanjang hari Jumat, Israel telah melancarkan serangan untuk menghancurkan terowongan beberapa kilometer yang diduga lokasi peluncuran roket dan gudang pembuatan senjata yang digunakan para militan Hamas.

Menurut keterangan Juru Bicara Militer Israel, Letnan Kolonel Jonathan Conricus, Israel telah mengoperasikan serangan dengan 160 pesawat serta tank dan penembakan artileri di perbatasan Jalur Gaza.

Baca Juga: Banyak Masyarakat Berlibur, Polda Banten Menyiapkan 8 Pos Penyekatan Selama Lebaran 2021

"Yang jadi target kami adalah sistem terowongan rumit yang membentang di bawah Gaza, sebagian besar di utara, dan merupakan jaringan yang digunakan para operator Hamas untuk bergerak, bersembunyi, dan berlindung," kata Conricus, dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Reuters.

Hamas, kelompok Islam yang menguasai Gaza, telah melancarkan serangan roket sejak Senin, sebagai pembalasan atas bentrokan polisi Israel dengan warga Palestina di dekat Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur.

Syekh Ikrima Sabri, yang memimpin salat Jumat hari itu di Masjid Al-Aqsa, kerap mengecam perlakuan pasukan Israel terhadap warga sipil.

Baca Juga: AS Perbolehkan Warga Lepas Masker setelah Divaksinasi, Dokter UI Beri Tanggapan: Vaksin Berbeda

Dia mengatakan kesucian Masjid Al-Aqsa telah dilanggar Israel beberapa kali selama bulan suci Ramadhan bahkan sejak perang Arab-Israel tahun 1967.

Militer Israel menyebutkan jumlah militan Hamas yang tewas sejauh ini dalam serangan Israel adalah antara 80 dan 90 orang.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB mengatakan ada laporan lebih dari 200 unit rumah hancur atau rusak parah di Gaza dan ratusan orang mencari perlindungan di sekolah-sekolah di sebelah utar.

Baca Juga: Pergi Mudik Gunakan Perahu, 3 Pria Asal Riau Hanyut di Sungai saat Menuju Sumatera Barat

Akibat konflik tak berujung, maskapai-maskapai besar di dunia telah menangguhkan penerbangannya ke Israel.

Sementara itu, setidaknya dua pemilik kapal tanker yang mengirimkan minyak mentah diminta untuk beralih dari Ashkelon ke pelabuhan Haifa, lebih jauh di utara Gaza, akibat konflik tersebut.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x