Perdana Menteri Malaysia Berlakukan Lockdown Total Akibat Lonjakan Tinggi Kasus Covid-19

- 29 Mei 2021, 09:33 WIB
Perdana Menteri Malaysia memberlakukan lockdown total akibat kasus Covid-19 yang melonjak tinggi di negara tersebut.Pixabay
Perdana Menteri Malaysia memberlakukan lockdown total akibat kasus Covid-19 yang melonjak tinggi di negara tersebut.Pixabay /Pixabay/Dean Moriarty
 
PR SOLORAYA - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin pada Jumat, 28 Mei 2021, mengumumkan lockdown nasional yang dimulai pada bulan Juni karena infeksi virus Covid-19 di negara itu melonjak ke tingkat tinggi.
 
Dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari laman Reuters, Sabtu 29 Mei 2021, Muhyiddin mengatakan aturan lockdown akan dimulai dari tanggal 1 hingga 14 Juni 2021 mendatang.
 
Aturan lockdown tersebut mencakup semua bidang sosial dan ekonomi. Hanya sektor layanan dan ekonomi penting yang sudah terdaftar di dewan keamanan nasional akan tetap beroperasi.
 
 
Penyebaran Covid-19 di Malaysia dalam beberapa pekan terakhir menjadi lebih parah.
 
"Dengan kenaikan terbaru dalam kasus harian yang menunjukkan tren meningkat drastis, kapasitas rumah sakit di seluruh negeri untuk merawat pasien Covid-19 menjadi terbatas," kata Muhyiddin dalam sebuah pernyataan.
 
Malaysia melaporkan 8.290 kasus virus corona baru pada Jumat kemarin, hari keempat berturut-turut dari rekor infeksi sehingga totalnya menjadi 549.514.
 
 
Sedangkan jumlah kematian harian juga mencapai rekor dengan 63 orang pada awal pekan ini sehingga total menjadi 2.552.
 
Malaysia telah memulai upaya inokulasi Covid-19 meskipun para kritikus mengatakan dimulainya lambat. Sekira 1,7 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin hingga Kamis 27 Mei 2021.
 
Mengingat lockdown penuh pada sektor ekonomi, Kementerian Keuangan Malaysia akan segera mengumumkan paket bantuan untuk individu dan pelaku bisnis, kata Muhyiddin.
 
 
Jika Malaysia dapat mengurangi jumlah kasus dalam dua minggu pertama lockdown, pemerintah akan mengizinkan beberapa sektor untuk dibuka kembali secara perlahan selama empat minggu ke depan, setelah itu semua sektor ekonomi akan diizinkan untuk beroperasi kembal.
 
Malaysia telah meluncurkan lebih dari Rp1,038 triliun paket stimulus sejak 2020 lalu untuk meredam dampak pandemi terhadap perekonomian.
 
Malaysia juga menetapkan keadaan darurat sejak Januari untuk mengekang penyebaran virus, menangguhkan parlemen dan pada dasarnya mengakhiri kegiatan politik di tengah perebutan kekuasaan.
 
 
Ekonomi Malaysia sedang menuju pemulihan pada kuartal pertama sebelum infeksi Covid-19 mulai melonjak.
 
Ekonomi Malaysia turun 5,6 persen pada tahun 2020, sebuah kinerja tahunan terburuk sejak krisis keuangan Asia, tetapi bank sentral telah memproyeksikan pertumbuhan 6-7,5 persen tahun ini.***
 

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x