PR SOLORAYA - Lapid, seorang sentris dan sekuler, diberi tugas untuk membentuk koalisi pemerintahan setelah Netanyahu, sayap kanan, gagal melakukannya setelah pemilihan 23 Maret lalu.
Dia berkampanye di bawah janji untuk 'mengembalikan kewarasan' ke Israel, dengan fokus pada pengadilan korupsi Netanyahu atas tuduhan yang dia bantah.
"Pemerintah ini akan bekerja untuk semua warga Israel, mereka yang memilihnya dan mereka yang tidak," ujar Lapid sebagaimana dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Reuters pada Kamis, 3 Juni 2021.
"Pemerintah akan menghormati lawan-lawannya dan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menyatukan dan menghubungkan semua bagian masyarakat Israel," tambahnya.
Pemerintah baru, jika dilantik, akan menghadapi tantangan diplomatik, keamanan dan ekonomi yang cukup besar.
Di antaranya permasalahan dengan Iran, proses perdamaian yang hampir mustahil dengan Palestina, penyelidikan kejahatan perang oleh Pengadilan Kriminal Internasional dan pemulihan ekonomi setelah pandemi virus Covid-19.
Sebuah sumber yang terlibat dalam pembicaraan koalisi mengatakan pemerintah baru yang diusulkan akan mencoba untuk mempertahankan konsensus dengan menghindari isu-isu ideologis yang panas.
Baca Juga: Pemimpin Oposisi Lapid Berhasil Bentuk Pemerintah Baru, Benjamin Netanyahu Bersiap Lengser