PR SOLORAYA - Belum lama ini, Nepal telah melaporkan kematian pertamanya akibat mucormycosis atau lebih familiar disebut sebagai jamur hitam.
Infeksi akibat jamur hitam tersebut kabarnya sangat mematikan, dan sudah mempengaruhi ribuan pasien Covid-19 di negara tetangganya, India.
Kasus kematian akibat jamur hitam di Nepal ini diberitakan sebagaimana dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Channel News Asia pada Jumat 4 Juni 2021.
Krishna Prasad Poudel selaku Juru Bicara Kementerian Kesehatan Nepal ikut menanggapi kejadian tersebut.
Dia mengatakan kepada AFP bahwa saat ini setidaknya ada sepuluh kasus jamur hitam di Nepal, situasi tersebut layaknya India yang dilanda lonjakan besar Covid-19.
Pria berusia 65 tahun yang meninggal itu dirawat di unit perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Nepal barat, setelah didiagnosis menderita radang otak dan kejang-kejang.
"Dia meninggal pada 3 Juni 2021 setelah tes swap dan menunjukkan hifa jamur dan tes biopsi hidung serta bibir menunjukkan lendir," kata pernyataan Rumah Sakit Provinsi Seti.
Pihak rumah sakit itu juga menambahkan anehnya pria yang dirahasiakan identitasnya itu dinyatakan negatif dari virus Covid-19.
Sebelumnya sangat jarang ada jamur hitam yang infeksinya sangat agresif.
Baca Juga: Hadir di Pemakaman, Harris Vriza Ungkap Ria Ricis Belum Tahu Ayahnya Meninggal karena Tak Ada Sinyal
Ahli bedah pun terkadang harus membedah bagian mata, hidung, dan rahang pasien untuk menghentikannya mencapai otak.
Bahkan angka kematiannya dari infeksi tersebut sudah lebih dari 50 persen.
Ribuan orang di India telah terkena jamur hitam dalam beberapa pekan terakhir, pada gelombang infeksi yang disertai pandemi Covid-19.
Hal itu disebabkan oleh penggunaan steroid secara berlebihan untuk merawat jutaan pasien Covid-19 di negara Taj Mahal itu.
Nepal mulai mencatat peningkatan tajam dalam kasus virus Covid-19 pada awal April yang memuncak pada pertengahan Mei dengan lebih dari 9.000 infeksi dalam sehari.
Kenaikan harian itu telah sedikit menurun, namun sistem perawatan kesehatan mulai menipis dan sudah mulai serba kekurangan.
Baca Juga: Saul Niguez Dikabarkan akan Pindah dari Atletico Madrid, Chelsea dan Bayern Munchen Memantau
Lebih dari 7.000 orang telah meninggal sejak pandemi dimulai di negara yang berada di Asia Selatan itu.
Sebelumnya, Nepal KP Sharma Oli selaku Perdana Menteri Nepal telah mengimbau masyarakat internasional untuk memasok vaksin untuk membantu memerangi pandemi.***