Network
PR SOLORAYA - Arab Saudi hampir mencapai kesepakatan tentang normalisasi diplomatik dengan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Hal itu disampaikan oleh seorang pejabat senior dari Gerakan Perwira Bebas oposisi Suriah telah lama memelihara kedekatan dengan Kementerian Luar Negeri dan Direktorat Intelijen Umum (GID) Arab Saudi.
“Suasana politik di dalam Keluarga Kerajaan Saudi telah berubah, banyak bangsawan senior, terutama Mohammad bin Salman (MBS) sendiri, ingin terlibat kembali dengan Assad,” ungkapnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Al Jazeera pada Rabu, 9 Juni 2021.
"Waktu telah berubah, Musim Semi Arab (Arab Spring) adalah sejarah masa lalu, dan wilayah ini sedang bertransisi menuju masa depan yang baru, dengan karakteristik geopolitik baru," tambahnya.
Baca Juga: Pembatalan Ibadah Haji Jadi Kisruh di Indonesia, Dubes Arab Saudi Beri Penjelasan
Menurut laporan, Riyadh telah mengirim delegasi intelijen yang dipimpin oleh Direktur Jenderal GID Khalid Humaidan ke Damaskus untuk terlibat dalam diskusi tentang kemungkinan detente antara dua negara yang sebelumnya saling bermusuhan.
Begitu juga sebaliknya, pada Mei lalu, Suriah mengirim delegasi menteri pertamanya dalam 10 tahun ke Riyadh, yang dipimpin oleh Menteri Pariwisata Rami Martini.
Sejak awal konflik Suriah, Arab Saudi telah menjadi pemain kunci dalam mendukung perang proksi yang bertujuan untuk menggulingkan al-Assad.
