Pemerintah Otoritas Palestine Tolak Sumbangan Vaksin dari Israel, Ternyata Ini Penyebabnya

- 19 Juni 2021, 11:32 WIB
Ilustrasi. Pemerintah Otoritas Palestine Tolak Sumbangan Vaksin dari Israel, Ternyata Ini Penyebabnya.
Ilustrasi. Pemerintah Otoritas Palestine Tolak Sumbangan Vaksin dari Israel, Ternyata Ini Penyebabnya. /Pixabay/Angelo Esslinger

Menurut Melhem, Shtayyeh memerintahkan pembatalan dan pengembalian vaksin yang sudah dikirim ke Israel, karena Palestina tidak akan menerima dosis "yang akan segera kedaluwarsa".

Dalam mengumumkan perjanjian sebelumnya pada Jumat, 18 Juni kemarin, Israel mengungkapkan bahwa dosis vaksin akan "segera kedaluwarsa" tetapi tidak secara terbuka mengenai tanggalnya.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Ogah Ngecek Meski Sudah Telat Haid, Trauma dengan Kejadian yang Lalu?

Setelah menerima pengiriman pertama, orang-orang Palestina mengatakan dosis itu akan berakhir lebih cepat dari yang mereka harapkan.

Permintaan Global yang Besar

Sebelumnya pada Jumat kemarin, menteri kesehatan PA Alkaila mengatakan bahwa semua aspek teknis yang terkait dengan vaksinasi telah diaudit oleh komite teknis khusus dalam kementerian yang menguji keamanan vaksin.

Pada saat itu, kementerian mengatakan bahwa mereka telah menerima tawaran Pfizer, mengingat permintaan global yang besar untuk vaksin oleh negara-negara di dunia dan dengan harapan bahwa tingkat vaksinasi 70 persen dapat dicapai dalam populasinya sesegera mungkin.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini 19 Juni 2021: Dari Kemenangan Ottoman hingga Peluncuran Satelit Bank Pertama Dunia

"Disetujui untuk mendapatkan sekitar satu juta dosis Pfizer dari pihak Israel, asalkan Pfizer akan mengembalikan jumlah yang sama ke pihak Israel dari bagian Palestina pada akhir tahun ini," kata Alkaila hanya beberapa jam sebelum pembatalan diumumkan.

Alkaila telah menekankan bahwa pertukaran tersebut bukan kesepakatan dengan Israel, tetapi dengan perusahaan Pfizer.

Halaman:

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah