Dianggap Melakukan Tindakan Provokatif di Laut Hitam, Rusia Ancam Bom Kapal Inggris

- 25 Juni 2021, 10:16 WIB
Dianggap melakukan tindakan yang provokatif di Laut Hitam, Rusia mengancam akan mengebom kapal Inggris.
Dianggap melakukan tindakan yang provokatif di Laut Hitam, Rusia mengancam akan mengebom kapal Inggris. /REUTERS/Sergey Smolentsev

PR SOLORAYA - Rusia memberikan peringatan dan ancaman kepada Inggris, bahwa pihaknya tidak segan-segan untuk mengebom kapal angkatan laut Inggris di Laut Hitam.

Dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Reuters pada Jumat, 25 Juni 2021, ancaman itu diberikan jika ada tindakan provokatif lebih lanjut oleh angkatan laut Inggris di lepas pantai Krimea yang dicaplok Rusia.

Rusia telah memanggil duta besar Inggris di Moskow untuk diberikan teguran resmi diplomatik setelah kapal perang itu melanggar apa yang dikatakan Kremlin sebagai perairan teritorialnya, tetapi bagi Inggris dan sebagian besar dunia katakan milik Ukraina.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 25 Juni 2021: Mama Rosa Temukan Catatan Keuangan Roy, Ada Biaya Kuret Rp20 Juta

Sementara itu, Inggris mengatakan pihak Rusia memberikan laporan yang tidak akurat tentang insiden itu.

Tidak ada tembakan peringatan yang ditembakkan dan tidak ada bom yang dijatuhkan di jalur kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan, HMS Defender, klaim Inggris.

Di Moskow, Rusia memanggil Duta Besar Deborah Bronnert untuk menegur apa yang dikatakannya sebagai tindakan "berbahaya" Inggris di Laut Hitam.

Baca Juga: PT LIB Tegaskan Liga 1 2021/2022 Tak Boleh Ada Penonton, Suporter Diminta Beri Dukungan dari Rumah

Sedangkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuduh London melakukan suatu "kebohongan terbuka".

"Kami dapat meminta akal sehat, menuntut penghormatan terhadap hukum internasional, dan jika itu tidak berhasil, kami bisa saja mengebom," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov.

Ryabkov, mengacu pada peristiwa versi Moskow di mana sebuah pesawat Rusia membom jalur kapal perusak Inggris, mengatakan bahwa di masa yang akan datang bom akan dikirim tidak hanya di jalurnya, tetapi juga tepat sasaran.

Baca Juga: Link Nonton True Beauty Episode 5, Tayang di NET TV Sore Ini Pukul 16.45 WIB

Laut Hitam, yang digunakan Rusia untuk memproyeksikan kekuatannya di Mediterania, selama berabad-abad menjadi titik perseteruan antara Rusia dan para pesaingnya seperti Turki, Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, Rusia merebut dan mencaplok semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014 dan menganggap daerah di sekitar pantainya sebagai perairan Rusia.

Sedangkan negara-negara Barat menganggap Krimea sebagai bagian dari Ukraina dan menolak klaim Rusia atas perairan di sekitarnya.

Baca Juga: Gelontorkan Uang Rp120 Juta per Jam untuk Sewa Private Jet, Maia Estianty Rela Susul Irwan Mussry ke Bali

Di sisi lain, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan kapal perang Inggris, yang melakukan perjalanan dari pelabuhan Ukraina Odessa ke pelabuhan Georgia Batumi, bertindak sesuai dengan hukum dan telah berada di perairan internasional.

"Ini adalah perairan Ukraina dan sepenuhnya tepat untuk menggunakannya dari A ke B," kata Johnson.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menuduh pilot Rusia melakukan manuver pesawat yang tidak aman 500 kaki (152 m) di atas kapal perang.

Baca Juga: Sinopsis True Beauty Episode 5 di NET TV, Su Ho dan Seo Jun Berlomba Meluluhkan Hati Ju Kyung

"Angkatan Laut Kerajaan akan selalu menegakkan hukum internasional dan tidak akan menerima campur tangan yang melanggar hukum dengan lintas damai," ujar Wallace.

Menurut hukum laut internasional, lintas damai mengizinkan sebuah kapal untuk melewati perairan teritorial negara lain selama hal itu tidak mempengaruhi keamanannya.

Sengketa Laut Hitam

Selama perang 2008 dengan Georgia, Rusia marah dengan kapal perang AS yang beroperasi di Laut Hitam, dan pada April AS membatalkan pengerahan dua kapal perang ke daerah tersebut.

Baca Juga: BKN Tetapkan 34 Formasi Tenaga Kesehatan CPNS 2021 Wajib Lampirkan Surat Tanda Registrasi 'STR'

Hubungan antara London dan Moskow telah membeku sejak insiden keracuan tahun 2018 dengan agen saraf yang dikembangkan Soviet yang dikenal sebagai Novichok dari mantan agen ganda Sergei Skripal.

Seorang agen ganda yang telah mengkhianati agen Rusia dengan mengirimkan layanan mata-mata asing M16 Inggris.

Kapal perusak Inggris mengunjungi pelabuhan Ukraina Odessa minggu ini, di mana sebuah perjanjian ditandatangani untuk Inggris untuk membantu meningkatkan angkatan laut Ukraina.

Baca Juga: Bossman Mardigu Bandingkan Gejala Bokek dan CoVid-19, Langsung Jadi Sorotan Publik

Rusia mengatakan telah menjelajah sejauh 3 km ke perairan Rusia dekat Cape Fiolent, sebuah tonggak batas di pantai selatan Krimea dekat pelabuhan Sevastopol, markas besar armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia.

Kantor berita Inggris merilis rekaman dari kapal yang menunjukkan penjaga pantai Rusia memperingatkan bahwa dia akan menembak jika kapal Inggris tidak mengubah arah.

"Jika Anda tidak mengubah arah, saya akan menembak," kata suara Rusia beraksen berat dalam bahasa Inggris kepada kapal Inggris.

Baca Juga: Habib Rizieq Divonis 4 Tahun Penjara, Jokowi Langsung Dapat Ancaman Pembunuhan

Bahkan menurut laporan tersebut, Rusia telah melepaskan tembakan dan mengirimkan lebih dari 20 buah pesawat tempur Rusia di atas kapal Inggris.

Namun Inggris mengatakan tembakan itu adalah bagian dari latihan meriam Rusia. Rusia merilis rekaman yang difilmkan dari pembom SU-24 Rusia yang terbang dekat dengan kapal Inggris.

"Pesawat-pesawat ini tidak menimbulkan ancaman langsung bagi HMS Defender, tetapi beberapa manuver ini tidak aman atau profesional," kata Wallace.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah