PR SOLORAYA - Para menteri luar negeri dari negara G20 ekonomi utama bertemu langsung pada Selasa, 29 Juni 2021 untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir.
Bertempat di Italia, acara tersebut bertujuan untuk mendorong penyembuhan multilateral terkait krisis global terutama Covid-19.
Pertemuan di kota selatan Matera itu akan mencakup tentang bagaimana meningkatkan kerja sama dalam berbagai masalah.
Baca Juga: Jelang Inggris vs Jerman, Eks Bek Inggris dan MU Gary Neville: Kami Yakin Menang!
Dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Channel News Asia, permasalahan yang dibahas adalah kesehatan global, darurat iklim, dan perdagangan internasional.
"Pandemi menjadi perhatian bahwa perlunya tanggapan internasional terhadap keadaan darurat yang sudah melampaui batas-batas nasional," ucap Luigi Di Maio selaku Menteri Luar Negeri Italia.
Italia, yang tengah memimpin G20 kali ini, mengatakan perhatian khusus akan diberikan ke Afrika dengan penekanan pada penangan berupa bantuan berkelanjutan di tengah pandemi.
Baca Juga: Tak Sesuai Ekspektasi Penonton, Drama Korea Nevertheless Episode 2 Turun Rating
Di saat yang sama, Heiko Maas selaku Menlu Jerman mengakui ketidakbahagiaannya atas China dan Rusia menawarkan yang vaksin mereka hanya untuk meningkatkan posisinya di depan negara-negara tertentu.
"(Ini) bukan tentang mencapai keuntungan geostrategis jangka pendek," katanya sebelum pertemuan.
"Untuk mengakhiri pandemi, kita harus mengirim lebih banyak vaksin ke lebih banyak tempat," ujarnya.
Baca Juga: Ramalan Shio Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, dan Babi Besok, 30 Juni 2021: Sabar Berbuah Sukses
Dia mengatakan krisis kesehatan telah memperburuk ketidaksetaraan ekonomi di seluruh dunia.
G20 akan terus membantu negara-negara berpenghasilan rendah mengatasi bantuan walaupun sudah mendekati batas utang atau obligasi.
Italia, yang merupakan rumah bagi badan pangan dan pertanian PBB, telah mengundang menteri pembangunan dan ingin membawa ketersediaan pangan dan nutrisi global ke permukaan.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Salah Satu Pohon untuk Mengetahui Kepribadianmu yang Dominan
Karena banyaknya perwakilan negara di G20 yang berpotensi beda pendapat, para analisis mengatakan bahwa seruan untuk bekerja sama secara lebih maksimal adalah penting.
Meskipun begitu, mereka yakin atas komitmen dan pemahaman multilateral tentang isu-isu yang dapat dimengerti oleh tiap-tiap negara, walaupun situasi ketegangan antarnegara masih meningkat.***