Tak Hanya Covid-19 dan Sanksi Ekonomi AS, Korea Utara Terancam Krisis Kekurangan Pangan

- 1 Juli 2021, 11:01 WIB
Bendera Korea Utara.
Bendera Korea Utara. /Unsplash/@micha_braendli/

Baca Juga: Liga 1 dan Liga 2 Batal, dr Tirta: PPKM Darurat Gak Ada Tontonan Puyeng Ndan

Kim Jong Un mengadakan pertemuan Biro Politik Partai Buruh pada hari Selasa lalu dan mengatakan kampanye anti-pandemi negaranya untuk menangani Covid-19 telah menyebabkan krisis besar.

Menurut media Pemerintah Korea Utara, Kim Jong Un menegur pejabat partai karena tidak bertanggung jawab dan tidak mampu untuk memenuhi target membangun ekonomi mandiri.

Di sisi lain, Kim Jong Un tampaknya telah kehilangan berat badan belakangan ini dibandingkan dengan sebelumnya.

Pengamat dan kritikus Korea Selatan mengatakan bahwa itu bisa jadi langkah strategis pemimpin untuk menghindari tanggung jawab atas krisis kekurangan pangan di Korea Utara.

Baca Juga: Ikatan Cinta 1 Juli 2021: Elsa dalam Masalah Besar, Al Siap Menyeretnya ke Penjara dengan Bukti Kuat

Namun, berita lokal di Korea Selatan melaporkan bahwa penampilan Kim Jong Un yang lebih ramping itu adalah jenis tata kelola diet. Selain itu, para ahli lain pun percaya bahwa penurunan berat badan Kim Jong Un lebih merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatannya karena ayah dan kakeknya meninggal sebab masalah jantung.

Fyodor Tertitskiy, seorang peneliti di Universitas Kookmin di Seoul memberikan pendapatnya terkait penurunan berat badan Kim Jong Un.

“Media pemerintah tidak secara aktif menyatakan dia menjalani kehidupan yang keras, dan (penurunan berat badan) mungkin terkait dengan kesehatannya,” kata Tertitskiy, dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari The Diplomat.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi Solo Tertinggi di Jawa Tengah Berkat Mobil Keliling, Ganjar: Ini Menarik Ya

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: The Diplomat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah