Joe Biden Sebut Misinformasi Covid-19 Sebabkan Banyak Kematian, Facebook Beri Tanggapan Kritis

- 17 Juli 2021, 15:06 WIB
Facebook memberikan tanggapan terhadap pernyataan Joe Biden yang menyebut misinformasi di platform media sosial menyebabkan banyak kematian.
Facebook memberikan tanggapan terhadap pernyataan Joe Biden yang menyebut misinformasi di platform media sosial menyebabkan banyak kematian. /REUTERS

PR SOLORAYA - Facebook memberikan tanggapan terhadap Presiden Amerika Serikat Joe Biden, setelah pernyataannya bahwa platform media sosial raksasa itu membunuh orang melalui penyebaran informasi yang salah tentang pandemi Covid-19.

Diketahui sebelumnya, Biden meninggalkan Gedung Putih pada Jumat kemarin, 16 Juli 2021, ketika ia berbicara kepada seorang reporter yang menanyakan tentang kesalahan informasi virus corona di media sosial.

"Mengenai misinformasi Covid-19, apa pesan Anda ke platform seperti Facebook?" tanya seorang reporter.

Baca Juga: Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah Beserta Latin, Terjemahan, dan Keutamaannya

"Mereka membunuh orang-orang!" Biden menjawab.

"Maksud saya, mereka, lihat, satu-satunya pandemi yang kita miliki adalah orang-orang yang tidak mau divaksinasi," tambahnya.

Sementara itu, perusahaan Facebook menanggapi dengan pernyataan yang sangat kritis terhadap tuduhan Biden.

Baca Juga: Link Daftar dan Jadwal Vaksinasi Covid-19 Gratis di Kabupaten Karawang, Warga Usia 12 Tahun Boleh Ikut

"Kami tidak akan terganggu oleh tuduhan yang tidak didukung oleh fakta," bunyi pernyataan Facebook, sebagaimana dikutip PRSoloRaya.com dari The Blaze pada Sabtu, 17 Juli 2021.

"Faktanya adalah bahwa lebih dari 2 miliar orang telah melihat informasi resmi tentang Covid-19 dan vaksin di Facebook, lebih banyak daripada tempat lain mana pun di internet," jelasnya.

"Lebih dari 3,3 juta orang Amerika juga menggunakan alat pencari vaksin kami untuk mencari tahu di mana dan bagaimana cara mendapatkan vaksinnya," tambah raksasa media sosial itu.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Emosi yang Kamu Lihat dari Wanita Ini Akan Ungkap Isi Hatimu

"Fakta tersebut menunjukkan bahwa Facebook membantu menyelamatkan nyawa," Facebook menyimpulkan.

Pertukaran kontroversial itu terjadi pada saat pemerintahan Biden dikecam oleh para kritikus atas tuduhan bahwa mereka berkolaborasi dengan Facebook untuk membasmi oposisi politik terhadap agenda mereka.

Sebelumnya pada Kamis, 15 Juli 2021, sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki membela tindakan pemerintah dan menjelaskan bahwa mereka hanya menandai unggahan bermasalah untuk Facebook yang menyebarkan disinformasi.

Baca Juga: Berapa Biaya untuk Menambah Daya Listrik? PLN Gelar Promo Hanya Rp200 Ribuan, Cek Caranya

Esoknya, Psaki melangkah lebih jauh dan menghubungkan kematian orang yang tidak divaksinasi dengan disinformasi di Facebook.

"Facebook dan perusahaan sektor swasta lainnya membuat keputusan tentang informasi apa yang harus ada di platform mereka," kata Psaki.

"Maksud kami adalah bahwa ada informasi yang menyebabkan orang tidak menggunakan vaksin dan akibatnya orang meninggal. Dan kami memiliki tanggung jawab, sebagai masalah kesehatan masyarakat, untuk mengangkat masalah itu," tambahnya.

Selain itu, Gedung Putih juga dikritik ketika dilaporkan bahwa sekutu Demokrat mereka berusaha menekan perusahaan komunikasi digital untuk menyensor pesan teks yang mereka anggap salah informasi.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: The Blaze


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x