Siswa 13 Tahun Meregang Nyawa, Menteri Pendidikan Singapura Angkat Bicara

- 21 Juli 2021, 13:24 WIB
Ilustrasi. Menteri Pendidikan Singapura Chan Chun Sing angkat bicara soal kasus yang mengakibatkan terbunuhnya siswa 13 tahun.
Ilustrasi. Menteri Pendidikan Singapura Chan Chun Sing angkat bicara soal kasus yang mengakibatkan terbunuhnya siswa 13 tahun. /Pixabay/Alexa_Fotos

PR SOLORAYA - Seorang siswa berusia 16 tahun muncul di pengadilan Singapura pada Selasa, 20 Juli 2021 dengan tuduhan membunuh sesama remaja dalam kasus yang mengguncang negara itu.

Diketahui, korban adalah seorang anak berusia 13 tahun, ia ditemukan tewas di sebuah sekolah setelah diduga diserang dengan sebuah kapak.

Sementara tersangka adalah sesama siswa dari salah satu sekolah di Singapura. Menurut laporan yang beredar, dia membawa kapak ke sekolah.

Baca Juga: Tim Peneliti di Jepang Catatkan Rekor Kecepatan Internet hingga 319 Terabit per Detik

Tersangka, yang identitasnya tidak diungkap lantaran masih di bawah umur, didakwa dengan pembunuhan, sebagaimana dikutip PRSoloRaya.com dari The Independent pada Rabu, 21 Juli 2021.

Polisi juga meminta perintah pengadilan untuk menahan tersangka guna pemeriksaan kejiwaan. Menurut polisi, tersangka dan korban tidak saling kenal.

Dilaporkan bahwa polisi disiagakan sekira pukul 10:40 WIB setelah para pejabat tiba di tempat kejadian dan menemukan siswa berusia 13 tahun itu tidak bergerak dengan banyak luka di toilet.

Baca Juga: Kim Do Wan Sukses Bintangi My Roommate Is a Gumiho, Jumlah Followersnya Bertambah

Paramedis Angkatan Pertahanan Sipil Singapura menyatakan remaja itu tewas di tempat kejadian. Sebuah kapak disita dari tersangka sebagai barang bukti.

Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, K Shanmugam, mengatakan bahwa penyelidikan awal menunjukkan bahwa terdakwa telah membeli kapak tersebut secara online.

Menurut media setempat, beberapa siswa melihat seseorang memegang kapak dan berdiri di dekat air mancur untuk membersihkan darah seraya mengakui tindakan pembunuhannya.

Baca Juga: Harga Bitcoin Anjlok di Tengah Penyebaran Varian Delta Covid-19

Salah satu orang tua murid mengatakan bahwa dirinya menerima teks dari putrinya pada pukul 10:50 WIB yang mengatakan ada seseorang yang memegang kapak di sekolah, setelah itu putrinya juga mengirim video siswa berlarian di halaman sekolah.

Di luar gerbang sekolah, setidaknya empat kendaraan polisi, sebuah mobil van investigasi TKP, dan ambulans hadir sekira pukul 12 siang.

Anggota staf mengatakan kepada media bahwa siswa diminta untuk tetap berada di dalam kelas mereka dan tidak keluar.

Baca Juga: Resmikan Masjid NU Pertama di Jepang, Dubes: Agar Tak Kehilangan Jati Diri Kebangsaan

Chan Chun Sing, Menteri Pendidikan Singapura, mengatakan para pejabat bekerja sama dengan Kepolisian Singapura dalam menyelidiki insiden tersebut.

"Kami semua terkejut menerima berita tentang insiden tragis pagi ini," katanya kepada media, menambahkan bahwa keselamatan siswa dan staf pengajar adalah yang terpenting.

Pihak berwenang tempat insiden itu terjadi mengatakan bahwa mereka sangat sedih dengan kehilangan salah satu siswa dan mereka akan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 21 Juli 2021: Sumarno Miliki Bukti, Andin dan Al Seret Elsa ke Penjara?

Kementerian Pendidikan Singapura juga mengatakan bahwa sekolah telah menjangkau siswa, orang tua, dan staf untuk memberikan dukungan konseling dan bantuan yang diperlukan untuk memastikan kesejahteraan mereka.

“Kami semua berduka dengan orang tua dari anak laki-laki yang terbunuh. Sulit bahkan untuk menggambarkan tingkat kesedihan mereka yang sebenarnya,” katanya.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah