Network
BERITASOLORAYA.com - Vladimir Putin telah menyatakan bahwa dirinya tidak takut untuk perang dengan siapapun.
Jika NATO mengintervensi invasi Rusia ke Ukraina, maka Vladimir Putin juga mengaku tidak segan berperang dengan NATO.
Dikutip BeritaSoloRayacom dari artikel Pikiran Rakyat berjudul Vladimir Putin Tak Segan Perang Nuklir dengan Siapa pun, Koper Canggih Jadi Buktinya, kesiapan Vladimir Putin untuk perang dengan NATO ini juga diungkapkan oleh diplomat Rusia, Dmitry Polyanskiy.
Baca Juga: Jasad Tentara Rusia Bisa Jadi Keuntungan Untuk Ukraina. Kok Bisa?
"Jika Rusia diprovokasi oleh NATO, jika Rusia diserang oleh NATO, mengapa tidak, kami adalah kekuatan nuklir," tuturnya beberapa waktu lalu.
Perlu diketahui bahwa dalam meluncurkan nuklir, Vladimir Putin memiliki berbagai cara demi Rusia menghujani satu negara dengan nuklir.
Salah satunya bahkan terdapat pada koper canggih yang ia selalu bawa kemanapun ia pergi. Koper apa itu?
Baca Juga: Kemuliaan Vladimir Putin dan Rusia Telah Di Ramalkan Oleh Baba Vanga tahun 1979
Dikutip BeritaSoloRaya.com dari Marca pada Senin, 28 Maret 2022, Vladimir Putin memiliki sebuah tas canggih bernama Cheget yang selalu ia bawa kemanapun ia bertugas.
Jika dilihat dari bentuknya, Cheget tampak kuno dengan bentuk layar hitam kecil dengan beberapa tombol di dalamnya.
Kebanyakan tombol berwarna putih tetapi ada satu tombol merah menonjol daripada yang lainnya.
Baca Juga: Tujuan Pelaksanaan Vaksin Booster Menurut Satgas Penanganan Covid-19, Jadi Syarat untuk Mudik
Secara teori, tombol yang akan mengaktifkan nuklir ada di bagian tengah. Tetapi ia tidak akan langsung meluncurkannya.
Tombol tersebut akan mengaktifkan sebuah sistem komunikasi yang terenkripsi.
Dari pesan komunikasi itulah, Vladimir Putin bisa mengirimkan nuklir ke negara manapun hanya dengan jarinya saja.
Perlu diketahui, bahwa Cheget sudah ada sejak tahun 1980-an.
Baca Juga: Link Jadwal Imsak untuk Semua Provinsi dari Kemenag, Simak Juga Jadwal Rukyatul Hilal
Dikembangkan oleh Yuri Andropov, akhirnya koper Cheget ini masuk ke dalam pemerintahan Rusia di masa kepememimpinan Mikhael Gorbachev.
Di Rusia itu adalah simbol otoritas presiden. Namanya mengacu pada sebuah gunung di wilayah Kabardino Balkaria, Rusia.*** (Alza Ahdira / Pikiran Rakyat)
