Network
BERITASOLORAYA.com – Ketua Legislatif AS Nancy Pelosi telah berjanji kepada mitranya dari Korea Selatan untuk membantu melakukan denuklirisasi Korea Utara.
Sebuah pernyataan bersama dikeluarkan setelah Nancy Pelosi bertemu dengan Ketua Majelis Nasional Korea Selatan Kim Jin-Pyo di Seoul pada hari Rabu, 3 Agustus 2022.
Mereka menyatakan keprihatinan atas ancaman nuklir dan rudal yang berkembang di Korea Utara.
Nancy Pelosi tiba di Korea Selatan pada Rabu malam setelah melakukan kunjungan singkat ke Taiwan dan melakukan pertemuan dengan pemerintah Taiwan.
Baca Juga: Lirik lagu ‘Promise’ EXO versi Romanisasi, Berisi Permintaan Maaf dan Terima Kasih untuk EXO-L
Pada kunjungannya kali ini, Nancy Pelosi bertemu dengan pejabat kedutaan AS di Seoul pada Kamis pagi yang kemudian berlanjut menemui Kim Jin-Pyo dan anggota parlemen lainnya.
Pelosi berbicara tentang aliansi bilateral yang telah ditempa selama Perang Korea pada tahun 1950-1953 dan upaya legislatif untuk mendukung peningkatan hubungan antara kedua negara.
“Kami (AS) datang untuk mengatakan kepada kalian bahwa hubungan yang dimulai dari urgensi dan keamanan bertahun-tahun yang lalu telah menjadi persahabatan yang paling hangat,” kata Pelosi dalam konferensi pers bersama dengan Kim.
Baca Juga: China Latihan Militer Skala Besar di Sekitar Taiwan, Dikhawatirkan Lakukan Blokade
“Kami ingin memajukan keamanan, ekonomi, dan pemerintahan dengan cara antar-parlemen,” tambahnya.
Dilansir BeritaSoloRaya.com dari TRT World, baik Pelosi maupun Kim tidak menerima pertanyaan dari wartawan pada konferensi pers tersebut.
Pada hari yang sama, Pelosi berencana untuk mengunjungi Area Keamanan Bersama di dekat perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara yang dijaga ketat.
Komando PBB yang dipimpin oleh AS dan Korea Utara melakukan patroli bersama di area itu.
Seorang pejabat Korea Selatan mengatakan bahwa Pelosi akan menjadi pejabat tertinggi AS yang mengunjungi daerah itu setelah mantan Presiden AS Donald Trump yang bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un pada 2019.
Diketahui sebelumnya pada hari Rabu, 3 Agustus 2022, Korea Utara memperingatkan bahwa mereka tidak akan pernah menoleransi kritik AS terhadap program nuklir yang dilakukan negara itu.
Pada pertemuan PBB yang berlangsung di New York, diplomat Korea Utara mengeluarkan pernyataan untuk meninjau Perjanjian tentang Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT).
Baca Juga: Rilis SE! Guru Non Sertifikasi Segera Simak, Kemdikbud Beri Kabar Baik Ini, Cek Batas Waktunya
Dalam pertemuan itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa Korea Utara terus memperluas program nuklirnya yang melanggar hukum dan bahkan sedang mempersiapkan untuk melakukan uji coba nuklir ketujuh.
Korea Utara menyebut bahwa AS sibuk menuduh negara lain melakukan ancaman nuklir di saat AS sendiri yang justru menjadi ‘pemimpin nuklir’.
Korea Utara juga menambahkan bahwa mereka telah menarik diri dari perjanjian non-proliferasi sejak lama, jadi tidak ada yang berhak menyuruh negara itu untuk berhenti.
Baca Juga: Hasil Pertandingan Bali United vs RANS Nusantara FC, Serdadu Tridatu Unggul Tipis
Pekan lalu, Kim Jong-Un menyatakan bahwa negaranya siap untuk memobilisasi pencegah perang nuklirnya dan melawan setiap militer AS.***
