Kembali Gempur Jalur Gaza, PM Israel Peralat Palestina untuk Perkuat Elektabilitas di Pemilu?

- 7 Agustus 2022, 18:26 WIB
Api dan asap membubung selama serangan udara Israel, di tengah pertempuran Israel-Gaza, di Kota Gaza 6 Agustus 2022.
Api dan asap membubung selama serangan udara Israel, di tengah pertempuran Israel-Gaza, di Kota Gaza 6 Agustus 2022. /Foto: REUTERS/Mohammed Salem/

Kamis lalu, 4 Agustus 2022, Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan bahwa Israel tidak segan menggunakan kekuatan militer untuk memulihkan kehidupan normal di selatan Israel dan tidak akan menghentikan kebijakan penangkapan operasi teroris di Israel.

Nour Odeh, mantan jubir pemerintah Otoritas Palestina sekaligus seorang analis politik membenarkan spekulasi bahwa serangan Israel dilakukan dengan motif politik.

“Gaza trauma. Itu belum pulih. Hamas dan Jihad berusaha keras untuk menjaga ketenangan dan memberi orang kesempatan untuk bernapas. Tidak ada yang mencari eskalasi – kecuali Lapid,” kata Odeh.

Baca Juga: Jadwal Pelaksanaan Resmi PPG Dalam Jabatan Tahun 2022 Periode 2, Kapan Pengumuman Hasil UKM PPG?

Lebih tajam, Odeh menyebut serangan ini adalah sebuah kontes untuk menunjukkan siapa yang lebih kuat perlawanannya terhadap aktivis muslim Palestina yang mereka sebut teroris. 

Lapid ingin membuktikan bahwa ia memiliki apapun yang diperlukan Israel sekalipun bukan orang militer.

Pernyataan Odeh sejalan dengan komentar Gideon Levy, seorang komentator dan penulis di surat kabar Israel Haaretz. 

Gideon Levy mengatakan bahwa pemboman Gaza telah menjadi cara bagi politisi Israel untuk menunjukkan "kekuatan" mereka sebelum pemungutan suara. 

Baca Juga: Ide Bisnis Dari Tahu Dibikin Kekinian Auto Laris Manis, Modal Kecil tapi Untung Besar!

Seorang analis Palestina, Tariq Kenney-Shawa menyebut warga Gaza sebagai pion pengorbanan pemimpin Israel untuk kembali mendapatkan kursi kepemimpinan.

Halaman:

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x