Peringati 77 Tahun Bom Atom Hiroshima, PM Jepang Kutuk Keras Peluncuran Rudal Balistik China

- 7 Agustus 2022, 19:16 WIB
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyoroti rudal balistik yang diluncurkan China dalam latihan militer
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyoroti rudal balistik yang diluncurkan China dalam latihan militer /REUTERS/Peter Nicholls/

BERITASOLORAYA.comPeristiwa bom atom Hiroshima 77 tahun lalu telah menewaskan sekitar 140.000 manusia sekaligus memicu berbagai penyakit akibat radiasi nuklir. 

Tiga hari berikutnya, Nagasaki ikut digempur bom atom militer AS dan langsung menewaskan 75.000 orang.

Peristiwa bom atom Hiroshima dan Nagasaki menjadi peristiwa pilu nan traumatis bagi Jepang. 

Tidak heran jika Jepang saat ini menjadi salah satu negara yang aktif menyuarakan perdamaian dunia dan memegang prinsip sebagai negara non-nuklir untuk melindungi rakyatnya. 

Baca Juga: Sering Bongkar Trik Dukun, Benarkah Pesulap Merah Sebenarnya Ustadz yang Menyamar?

Dalam peringatan 77 tahun bom atom Hiroshima, PM Jepang Fumio Kishida menyoroti langsung latihan militer China di perairan Taiwan.

Di depan Sekjen PBB Antonio Guterres yang juga hadir dalam peringatan itu, PM Jepang mengutuk keras peluncuran rudal balistik China di sekitar teritorial Taiwan yang ternyata beberapa rudal masuk ke zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang.

PM Kishida menyebut peluncuran rudal balistik China sebagai masalah serius yang juga mengancam keamanan Jepang dan keselamatan rakyat Jepang.

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari Reuters, Jepang mengklaim bahwa lima rudal dari sembilan rudal yang ditembakkan China telah masuk ke zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang.

Baca Juga: Kembali Gempur Jalur Gaza, PM Israel Peralat Palestina untuk Perkuat Elektabilitas di Pemilu?

Atas insiden ini, Tokyo mengajukan protes diplomatik. Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi, bahkan menyebut peluncuran rudal China sebagai peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya.

PM Kishida mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Sekjen PBB Antonio Guterres untuk menyoal tindakan China yang dianggap sangat mempengaruhi perdamaian dan stabilitas komunitas internasional.

Peluncuran rudal balistik China adalah bagian dari latihan militer besar-besaran China di sekitar Taiwan pasca kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan beberapa hari lalu.  

Baca Juga: Erick Thohir Bersama Jokowi, Ganjar Pranowo, dan Gibran Rakabuming CFD an di Kota Solo: Sebuah Euforia...

Sehari sebelumnya, tanggal 5 Agustus 2022, PM Kishida menyambut kunjungan Nancy Pelosi, Ketua DPR AS yang menjadikan Tokyo sebagai destinasi terakhir kunjungannya ke Asia, termasuk setelah kunjungan singkatnya ke Taiwan yang kontroversial itu.

Dalam konferensi pers pasca pertemuannya dengan PM Kishida, Pelosi kembali menekankan bahwa niatnya mengunjungi Taiwan bukan untuk mengubah status quo di Taiwan atau kawasan.

Ia menyebut pemerintah China tidak senang melihat persahabatan AS dan Taiwan semakin menguat.

"Ini adalah bipartisan di DPR dan di Senat, dukungan luar biasa untuk perdamaian dan status quo di Taiwan," kata Pelosi.

Baca Juga: Lirik Lagu Jodoh Pasti Bertemu oleh Afgan, Cocok Dinyanyikan Saat Lagi Santai

Namun hal ini ditangkap lain oleh Pemerintah China yang justru menganggap kunjungan pejabat teras AS itu sebagai ancaman atas stabilitas regional dan perdamaian dunia.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah