Resul memaparkan bahwa dalam satu tahun ini, Turki akan menghadapi pemilihan presiden. Namun, saat ini Turki sedang dilanda inflasi lebih dari 70 persen.
Kondisi ini mendorong Ankara untuk menarik investasi dari negara-negara kawasan. Israel dinilai sebagai pemain kuat oleh Turki. Sedangkan bagi Israel, Turki adalah kekuatan penyeimbang di kawasan yang terancam oleh Iran.
Dengan demikian, kedua negara sepakat melakukan pemulihan hubungan secara bertahap dan puncaknya adalah normalisasi hubungan diplomatik secara total.
Meski normalisasi hubungan diplomatik telah dilakukan, Cavusoglu menilai masalah Palestina kemungkinan akan tetap menjadi “perbedaan yang kontroversial” antara kedua negara.***