Gelombang Kedua Misi Kemanusiaan Republik Indonesia Tiba di Turkiye, Gelombang Terakhir Akan Mendarat Besok

- 17 Februari 2023, 22:41 WIB
 EMT (Emergency Medical Team) Indonesia saat akan berangkat ke Turkiye dalam rangka misi kemanusiaan
EMT (Emergency Medical Team) Indonesia saat akan berangkat ke Turkiye dalam rangka misi kemanusiaan /Foto: dok. BNPB/

BERITASOLORAYA.com – Misi kemanusiaan gelombang kedua dari Pemerintah Republik Indonesia tiba di Bandara Sakirpasa, Adana, pada 13 Februari 2023, pukul 21.00 waktu setempat.

Rombongan dari Indonesia menyertakan tim EMT (Emergency Medical Team), rumah sakit lapangan, dan bantuan logistik kemanusiaan seberat hampir 40 ton.

Rombongan tersebut disambut oleh Duta Besar Republik Indonesia di Ankara, Lalu Muhamad Iqbal, dan didampingi oleh Koordinator Bantuan Kemanusiaan AFAD Duta Besar, Mehmet Gulluoglu.

“Selamat datang saudaraku di Turkiye. Terima kasih atas ekspresi solidaritas kalian yang sangat tulus. Saya sangat tersentuh dengan kehadiran kalian di saat kami membutuhkan”, ungkap Gulluoglu, dikutip BeritaSoloRaya.com dari Anadolu Agency pada Jumat, 17 Februari 2023.

Baca Juga: Semakin Jelas, Tenaga Honorer Wilayah Ini akan Diberhentikan. Surat Perintah Tugas jadi Bukti...

Menurut keterangan KBRI di Ankara, misi kemanusiaan tersebut dibawa dengan dua pesawat TNI AU yang tiba pada dua waktu berbeda.

Pesawat pertama, berjenis B 737-400, mendarat pada pukul 10.05 waktu setempat dengan menyertakan 47 personel Medium Urban SAR Badan SAR Nasional (MUSAR Inasar), dan perlengkapan ringan.

Di sisi lain pesawat kedua, Hercules C-130 yang mengangkut sejumlah perlengkapan alat berat dan bantuan kemanusiaan dari Kemenhan RI, mendarat pada pukul 17.00 waktu setempat.

Baca Juga: Santri Segera Bersiap, Kemenag akan Buka Seleksi Program Beasiswa 2023 untuk Anda

Setelah menurunkan muatan dan penumpang, pesawat pertama langsung terbang untuk kembali ke Indonesia.

Rombongan yang dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, dan BNPB ini beranggotakan dari berbagai unsur organisasi kesehatan dan pendukung dari Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, hingga unsur non-pemerintah.

Sementara itu, dari unsur non-pemerintah, komponen terbesarnya adalah dari NU, MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center), asosiasi dokter spesialis, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Mengenal Hubungan Kerja dan Beberapa Hal Lain yang Perlu Anda Ketahui

Segera setelah kedatangannya di Adana, tim yang tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) ini melakukan aklimatisasi (penyesuaian terhadap lingkungan baru).

Sementara itu, keesokan paginya tim ini mendapatkan pengarahan dari Duta Besar RI di Turkiye perihal situasi terakhir di lapangan dan berbagai strategi untuk masuk ke daerah operasi supaya tim dapat melaksanakan tugasnya sebaik mungkin.

Selepas itu, tim langsung dikerahkan menuju lokasi untuk mulai membangun rumah sakit lapangan seluas 2,5 hektar yang akan dioperasikan oleh hampir seratus tenaga medis maupun paramedis.

Baca Juga: BUM-Pes – Inisiasi Kemenag untuk Kemandirian Pesantren, Jalankan Fungsi dalam Undang-Undang

Rumah sakit lapangan tersebut akan dibangun di dekat perkampungan di distrik Hassa, Hatay, agar bisa segera membantu korban di sekitar Hassa maupun dari kota lain yang belum memperoleh penanganan lebih lanjut.

Disebutkan, Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan yang terbagi ke dalam tiga gelombang. Hingga saat ini, dua gelombang telah tiba untuk misi kemanusiaan di Turkiye.

Gelombang terakhir dijadwalkan akan tiba di Turkiye tanggal 18 Februari 2023 esok.***

Editor: Syifa Alfi Wahyudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah