Lagi! Aksi Pembakaran Al-Qur’an Kembali Terjadi, Sejumlah Pemerintah Negara Islam Berani Tunjukkan Reaksi Ini

- 4 April 2023, 08:22 WIB
Negara-negara Islam mengutuk keras aksi pembakaran Al-Qur'an
Negara-negara Islam mengutuk keras aksi pembakaran Al-Qur'an /Tangkapan Layar/Video/Reuters//

BERITASOLORAYA.com - Pembakaran kitab Al-Qur’an kembali terjadi. Aksi pembakaran terhadap kitab suci umat Islam kali ini dilakukan di depan kantor Kedutaan Turki, yakni di Ibukota Denmark, Kopenhagen.

Menyusul aksi pembakaran Al-Qur’an pada Jum’at pekan lalu tersebut, Arab Saudi dan beberapa negara-negara Islam lainnya ramai-ramai mengutuk tindakan yang dilakukan oleh kelompok ekstremis itu.

“Kerajaan (Saudi) menekankan perlunya mengonsolidasikan nilai-nilai toleransi, dialog, rasa hormat, menolak segala sesuatu yang berisiko menyebarkan benih kebencian, ekstremisme, dan pengucilan,” tegas Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, sebagaimana dikutip BeritaSoloRaya.com dari TRT World pada Selasa, 4 April 2023.

Senada dengan pernyataan Arab Saudi, Uni Emirat Arab juga mengeluarkan kecaman terhadap aksi biadab pembakaran Al-Qur’an tersebut.

Baca Juga: HORE, Sri Mulyani Akan Berikan Rp4 Juta Untuk Seluruh Anak PNS Mulai 1 Aprill 2023, Syaratnya Ternyata...

Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (MoFAIC) UEA, menolak semua praktik yang tujuannya untuk mengacaukan keamanan yang bertolakbelakang dengan nilai dan prinsip manusia maupun moral.

Kementerian UAE menekankan akan pentingnya menghormati simbol-simbol keagamaan untuk menghindari adu domba dan polarisasi.

Lebih jauh MoFAIC UAE menyebut bahwa dunia harus saling bekerja sama dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi dan koeksistensi, juga menolak kebencian dan tindakan ekstremisme.

Baca Juga: QRIS Jadi Opsi Utama dalam Transaksi Pembelian Pasar Ramadhan 2023 di Rembang

Adapun negara-negara Islam lainnya yang juga sudah mengeluarkan pernyataan mengutuk atas tindakan tersebut serta memperingatkan bisa terjadi peningkatan Islamofobia di antaranya, yakni Turki, Bahrain, Qatar, Yordania, dan Maroko.

“Membakar Al-Qur’an termasuk tindakan menyebarkan kebencian yang serius dan manifestasi Islamofobia, tindakan yang juga memicu terjadinya kekerasan dan penghinaan terhadap agama,” kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Yordania.

“Aksi itu tidak bisa dianggap sebagai bentuk dari kebebasan berekspresi sama sekali,” tambah juru bicara kementerian Yordania itu.

Baca Juga: Minta Nakes Honorer Segera Diangkat Menjadi ASN 2023, DPR: Mereka Itu Wakilnya Tuhan !

Kementerian Luar Negeri Kuwait juga memperingatkan bahwa pembakaran Al-Qur’an akan menarik risiko kemarahan dari umat Islam di seluruh dunia.

Pihak kementerian meminta agar para pelaku dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya, dan memastikan bahwa kebebasan berekspresi tidak diselewengkan untuk menyinggung Islam maupun agama lain.

Sementara itu, Qatar menyebut aksi pembakaran Al-Qur’an tersebut sebagai eskalasi yang berbahaya. Aksi tidak pantas itu bisa mengancam nilai-nilai hidup berdampingan secara damai.

Baca Juga: Dukung ASN Berprestasi Dapat Reward, Ganjar Pranowo: Kita Kasih Jabatan Tinggi dan Bonus Besar...

“Standar ganda yang menjijikkan. Qatar menolak ujaran kebencian berdasarkan kepercayaan, ras, atau agama.” katanya.

Pada hari Jumat pekan lalu, kelompok anti-Muslim sayap kanan, Patrioterne Gar Live, memegang spanduk Islamofobia serta membakar salinan Al-Qur’an sekaligus bendera Turki di depan kedutaan Turki di Kopenhagen, Denmark.

Insiden tersebut merupakan yang terbaru dari sejumlah rangkaian pembakaran Al-Qur’an atau upaya untuk melakukannya.

Baca Juga: Selamat, Total 803.121 Peserta Didik Semua Jenjang Terima Bantuan Ini Mulai 3 April 2023, Segera Cek Status

Pemerintah Denmark telah diminta untuk mengambil langkah konkret dan cepat. Tujuannya agar untuk mencegah aksi serupa di masa mendatang kembali terulang.

Terlebih hal tersebut bukan yang pertama kalinya terjadi. Pada Januari lalu, politikus ekstremis sayap kanan bernama Rasmus Paludan juga membakar Al Quran di dua tempat, yakni Denmark dan Swedia.***

 

Editor: Syifa Alfi Wahyudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x