BERITASOLORAYA.com – Buya Yahya kembali membagikan materi kultum Ramadhannya. Kali ini berkenaan mengenai Islam, Iman dan Ihsan.
Dilansir BeritaSoloRaya.com melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV, inilah materi kultum Ramadhan ke-6 oleh Buya Yahya pada Jumat, 09 April 2022.
“Secara sederhana Islam merupakan awal langkah seorang insan dapat selamat, kemudian setelah itu ia menguatkan hatinya dari apa yang dia pahami tentang islam. Kemudian setelah itu meningkatkan dengan amal yang dinamakan dengan Ihsan,” Kata Buya Yahya.
Berikutnya beliau juga memaparkan penjabaran secara terperinci bahwa Islam secara bahasa adalah pasrah, berserah diri kepada apa yang dibawa oleh Baginda Nabi Muhammad SAW.
Akan tetapi keimanan merupakan hal yang tersembunyi di hati, yaitu meyakini dengan hati. Seperti meyakini Allah, meyakini malaikat Allah, meyakini kitab-kitab Allah.
“Yang ketiga adalah ihsan, atau dengan kata lain adalah keseriusan kita antara islam dengan iman. Jika seseorang sudah meyakini dengan hatinya, maka dengan maqam ihsan akan selalu menghadirkan Allah di hati merasa Allah senantiasa melihat kita”, jelas Buya Yahya.
Sebagai contoh, bila mana seseorang bekerja kemudian diawasi oleh CCTV maka ia akan merasa serius dalam bekerjanya sebab di dalam hatinya yakin bahwa saat ini pekerjaan ia sedang dipantau oleh CCTV.
Baca Juga: Terhadap Rencana Aksi 11 April 2022, Begini Respon Pemerintah
Bila seseorang tersebut leha-leha dalam bekerja dan terekam CCTV bisa saja ia mendapatkan sanksi atau mungkin di PHK.
“Nah, jika kalau seorang hamba memang betul merasa maksiat dilihat oleh Allah, maka maksiat akan dirasa susah," jelasnya.
"Jadi permasalahan kita itu keropos, tidak sampai maqom ihsan iman itu ada namun terkadang tertutup seperti melanggarnya perintah Allah.” sambung Buya Yahya.
Saat seorang merasa akan dirinya dilihat oleh Allah tentu ia akan merasa takut untuk berbuat maksiat.
Baca Juga: Lirik Lagu Love Dive - IVE, Romanisasi dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Ada orang yang menghindari kemaksiatan hanya karena ia takut dipandang jelek oleh manusia, sehingga disaat tidak ada manusia dia merasa bebas. Hal inilah kelas iman yang kelasnya hanya sekelas karena manusia.
Saat ada manusia dia menghindari kemaksiatan, akan tetapi saat maqomnya sudah maqom ihsan seseorang akan merasa dilihat oleh Allah SWT.***