Puasa Bulan Ramadhan Bolehkah Mencicipi Makanan? Kemenag Tuturkan Hukum Ini

2 April 2023, 18:28 WIB
Hukum mencicipi makanan saat puasa /PIXABAY/Juan Pablo Serrano Arenas

BERITASOLORAYA.com – Tidak terasa bulan Ramadhan 1444 H telah memasuki hari ke-11 sejak tanggal yang ditetapkan oleh Kemenag melalui sidang isbat. Ibadah puasa adalah ibadah yang melekat pada bulan Ramadhan. Umat Islam wajib menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan.

Lalu, bagaimana ibadah puasa seorang chef yang harus mencicipi makanan? Kemenag mengeluarkan pernyataannya tentang hukum mencicipi makanan saat puasa.

Pertanyaan di atas juga bisa ditujukan untuk orang yang memasak hidangan berbuka puasa bulan Ramadhan ketika harus mencicipi rasa makanannya. Pada laman resminya, Kemenag menjawab pertanyaan mengenai hukum mencicipi makanan tersebut.

Baca Juga: SELAMAT, PTT dan PTK Non ASN akan Segera Cairkan Gaji 13 Tahun 2023

Pada laman resmi Kemenag yang diunggah pada 28 Maret 2023, Kemenag menjawab bagaimana hukum mencicipi makanan saat puasa di bulan Ramadhan. Apakah mencicipi makanan saat puasa di bulan Ramadhan mengakibatkan batal?

Bekerja sebagai chef atau orang yang menghidangkan menu buka puasa harus menyajikan makanan dan minuman yang enak sedangkan pada bulan Ramadhan umat Islam diajarkan untuk tidak makan dan minum.

Dalam pernyataannya Kemenag terlebih dahulu membahas apa hal yang membatalkan puasa saat bulan Ramadhan. Hal yang membatalkan puasa pada bulan Ramadhan adalah ‘ain atau benda yang masuk ke rongga perut.

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari laman Kemenag, terdapat pendapat tentang hal yang tidak membatalkan puasa yang dikatakan oleh Syekh Salim bin Sumair pada Safinatun Najah.

Baca Juga: KEREN, Pelanggaran Tunjangan Hari Raya di Kaltim Bisa Diadukan ke Posko. Pemprov Beri Keterangan Begini...

الذي لا يفطر مما يصل إلى الجوف سبعة أفراد ما يصل إلى الجوف بنسيان أو جهل أو إكراه وبجريان ريق بما بين أسنان وقد عجز عن مجه لعذره

Ayat di atas menyatakan bahwa hal yang tidak membatalkan puasa meski masuk ke dalam rongga perut yakni lupa, tidak tahu, dipaksa, air liur dengan sesuatu yang ada di sela gigi dan sulit dapat dipisahkan.

Menurut pernyataan tersebut, Kemenag mengungkapkan bahwa banyak ulama Syafi’i yang menuturkan jika sedikit sisa-sisa makanan yang sulit untuk dipisahkan bukan hal yang membatalkan puasa termasuk saat bulan Ramadhan.

Kemudian, Kemenag juga mengambil pendapat dari Hasyiyah al-Bujairimi yang menyatakan bahwa rasa makanan tertinggal dari sisa makanan tidak membatalkan puasa di bulan Ramadhan sebab tidak ada wujud benda yang masuk ke rongga perut.

Baca Juga: Cobalah 5 Makanan Ini untuk Menu Sahur, Bikin Gak Gampang Haus saat Berpuasa

Selanjutnya, pembahasan Kemenag terkait dengan hukum mencicipi makanan saat puasa di bulan Ramadhan apakah membatalkan puasa atau tidak.

Dari laman resminya, Kemenag mengungkapkan pendapat yang disadur oleh banyak ulama Syafi’i dari qaul Ibnu Abbas terkait mencicipi makanan saat puasa di bulan Ramadhan.

عَنِ ابْنِ عَبّاسٍ، قالَ: لا بَأْسَ أنْ يَذُوقَ الخَلَّ أوِ الشَّيْءَ، ما لَمْ يَدْخُلْ حَلْقَهُ وهُوَ صائِمٌ

Riwayat dari Ibnu Abbas menyatakan bahwa mencicipi makanan saat puasa tidak membatalkan puasa selama tidak memasuki kerongkongan.

Baca Juga: Selama Puasa, Tips Memenuhi Cairan Tubuh Ini Bisa Anda Coba. Simak Manfaat dan Kriteria Airnya!

Lebih lanjut, Kemenag berujar mencicipi makanan tidak membatalkan puasa termasuk saat bulan Ramadhan jika makanan yang dicicipi sedikit, tidak ada wujud makanan yang dicicipi ke rongga, serta rasa makanan masih mungkin dapat dikeluarkan.

Untuk orang yang tidak ada kebutuhan mencicipi makanan sendiri hukum yang berlaku adalah makruh seperti yang disampaikan oleh Kemenag. Namun, untuk orang yang bekerja sebagai chef, hukum mencicipi makanan tidak makruh.

Pendapat Kemenag dibuktikan dengan fatwa asy-Syarqawi pada kitab Hasyiyatusy Syarqawi ‘ala Tuhfatith Thullab.

Fatwa tersebut menyebutkan bahwa beberapa makruh saat puasa adalah mencicipi makanan sebab terdapat risiko makanan tersebut akan masuk tenggorokan. Akan tetapi, hukum makruh tersebut didasarkan pada hajat saat mencicipi makanan tersebut.

Baca Juga: Seleksi Kompetensi PPPK Teknis 2022 Kemenag Dipantau Irjen, Imbau Peserta Jangan Percaya Oknum Agar Lulus

Berbeda hukumnya dengan chef atau juru masak dan orang yang harus mengurusi anaknya yang sakit, mencicipi makanan tidak makruh seperti yang tertulis dalam laman resmi Kemenag.***

Editor: Anbari Ghaliya

Tags

Terkini

Terpopuler