Makna Ramadan Dari Kisah Hasan, Cucu Nabi Muhammad SAW

- 22 April 2022, 19:55 WIB
Ilustrasi. Sayyidina Hasan Bin Ali
Ilustrasi. Sayyidina Hasan Bin Ali /Facebook Kisah Sejarah Islam/

"Saudaraku tercinta, tidak seperti yang lain, engkau tidak memakan makananmu. Apakah ada keluargamu yang sedang sakit? Bila iya, izinkan saya membantu atau minimal bolehkah saya menengoknya?" tanya Hasan.

Mendapat pertanyaan Sayyidina Hasan seperti itu, Sang Tamu pun menatap dengan wajah sedih, lantas ia menjawab.

"Maafkan saya, wahai cucu Rasulullah SAW. Saya hidup sebatang kara dan saya tak punya keluarga lagi. Tentang makanan ini, saya ingin memberikannya kepada seorang lelaki gagah, yang selalu saya temui di perkebunan yang ada di dekat rumahku.

Setiap hari saya melihatnya kerja di perkebunan itu, dan bila waktu berbuka tiba dia selalu hanya memakan sepotong roti kering yang dibasahi air. Ia bekerja dan bekerja, sepertinya lelah tak menghampirinya.

Baca Juga: GOT7 Comeback Bulan Depan, Ternyata Sudah Ada Bocoran dari Mark Tuan

Demikian pula tatkala duduk beristirahat, saya senantiasa mendengar lantunan ayat suci Al-Quran dari mulutnya. Saya tak pernah berbicara dengannya. Tapi saya kagum dan sangat hormat terhadapnya.

Hari ini, saya berharap bisa menyenangkannya dengan makanan ini. Setidaknya dapat memberikan dia menu yang berbeda, maafkan saya wahai Tuan", jawab tamu yang sudah cukup umur itu kepada Hasan.

Seraya terharu mendengar jawaban tamunya itu, Sayyidina Hasan bin Ali sampai meneteskan air matanya. Hasan pun menimpali "Makanlah makananmu, dan bawalah makanan untuknya."

"Tidak wahai Tuan. Anda telah demikian baik. Biarlah makan jatahku kuberikan padanya. Hatiku membisikkan demikian. Ijnkanlah wahai Tuan", lanjut Sang Tamu bersikukuh.

Baca Juga: Cek Linieritas PPG Dalam Jabatan Berikut, Jangan Sampai Status Seleksi Administrasi Ditolak

Halaman:

Editor: Anbari Ghaliya

Sumber: instagram @omahsantri.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah