PAHAMI Syarat-Syarat I'tikaf sesuai Tuntunan agar Amal Tidak Sia-Sia, Apa Saja?

- 15 April 2023, 14:12 WIB
Apa itu i'tikaf? Bagaimana cara melakukan i'tikaf? Apa syarat-syarat i'tikaf? Pahami tuntunan fikih tentang i’tikaf berikut.
Apa itu i'tikaf? Bagaimana cara melakukan i'tikaf? Apa syarat-syarat i'tikaf? Pahami tuntunan fikih tentang i’tikaf berikut. /



BERITASOLORAYA.com – Memasuki 10 hari terakhir Ramadhan, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, salah satunya dengan melakukan i'tikaf.

Apa itu i'tikaf? Bagaimana cara melakukan i'tikaf? Apa syarat-syarat i'tikaf? Pahami tuntunan fikih tentang i’tikaf berikut ini agar amal ibadah diterima.

Secara istilah, i'tikaf adalah berdiam diri menetap di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah ta’ala.

Baca Juga: Jadwal Imsak Kota Surabaya Jawa Timur Mulai 24 Ramadhan 1444 H Sampai Akhir, Cek Berikut Ini

Berdasarkan Al-Tsalâtsûna Hadîtsan Al-Ramadhâniyyah, tujuan i'tikaf adalah untuk berkhalwat atau bersepi-sepi dengan Allah dengan melakukan berbagai ketaatan kepada Allah.

Di antara ketaatan yang bisa dilakukan saat i'tikaf antara lain melaksanakan sholat tahajud, mentadabburi Al-Qur’an, melakukan muhasabah atau introspeksi diri, serta memperbaharui tobat kepada Allah.

Hukum i'tikaf adalah sunnah atau mandub, bahkan i'tikaf bisa dilakukan sewaktu-waktu bukan hanya di bulan Ramadhan. Meski demikian, mengerjakan i'tikaf memang lebih diutamakan di bulan Ramadhan, khususnya di 10 hari terakhir untuk mencari malam lailatul qadar.

Baca Juga: Waktu yang Tepat untuk Jalani Ibadah Sahur, Berikut Ini Penjelasannya

Hal ini didasarkan pada hadits berikut.

عن عائشةَ رَضِيَ اللهُ عنها : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ , حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ بَعْدَهُ. أخرجه البخاري ومسلم

Dari Aisyah ra., “Bahwa Rasulullah saw. telah beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari Ramadhan hingga beliau diwafatkan Allah Azza wa Jalla, kemudian istri-istri beliau beri'tikaf sepeninggal beliau.” (HR Bukhari dan Muslim).

Lalu apa saja syarat-syarat i'tikaf?

1. Orang yang melakukan i'tikaf disyaratkan: muslim, mumayiz, dan akil atau berakal.

2. Disyaratkan bagi orang yang i'tikaf dalam kondisi suci dari hadas besar sehingga wanita haid, nifsa, atau orang yang junub tidak sah untuk melakukan i'tikaf.

3. i'tikaf dilakukan di masjid yang di dalamnya biasa dilakukan sholat lima waktu sesuai firman Allah di surat al-Baqarah ayat 187.

Baca Juga: ALHAMDULILLAH, Guru Honorer di 271 Daerah Ini Full Senyum, Dipastikan Lulus PPPK Guru 2022 Pasca Sanggah

4. Orang yang i'tikaf disyaratkan berniat di dalam hari karena i'tikaf itu adalah ibadah maka seseorang wajib berniat i'tikaf bersamaan saat dia memulai berdiam di masjid.

5. Orang yang i'tikaf tidak boleh melalaikan suatu kewajiban seperti bekerja mencari nafkah. i'tikaf juga tidak boleh mengakibatkan keharaman atau kerusakan seperti melalaikan dari merawat orang tua yang sakit, dan lain-lain.

6. Menurut Ibnu Juzai dari madzhab Maliki, orang yang iktijaf hendaknya melakukan ibadah sesuai dengan kemampuannya.

Baca Juga: Jadwal Imsak Mulai 15 April 2023 Sampai Akhir untuk Kabupaten Malang Jawa Timur, Cek Berikut

Menurut pendapat yang kuat atau rajih, i'tikaf bisa dimulai pada beberapa saat sebelum matahari terbenam pada hari ke-20 Ramadhan.

Adapun orang yang beri'tikaf keluar dari masjid pada malam terakhir bulan Ramadhan yaitu pada malam Idul Fitri.

Meski demikian, terdapat syarat minimum melakukan i'tikaf menurut jumhur ulama yakni paling sebentar dilakukan dalam sekejab, misalnya berdiam beberapa saat di masjid yang kira-kira selama orang membaca surat al-Fatihah.

Baca Juga: Kapan Datangnya Malam Lailatul Qadar Bulan Ramadhan 1444 H? Para Ulama Sebutkan pada Tanggal...

Adapun waktu paling lama untuk i'tikaf tidak ada batasannya selama tidak menyebabkan suatu keharaman bagi orang tersebut.***

 

Editor: Egia Astuti Mardani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah