Solusi Honorer Tidak Lolos Seleksi PPPK 2022, Ada Alternatif Ini dari Menpan RB

29 November 2022, 16:37 WIB
Ilustrasi tenaga honorer yang tidak lulus seleksi PPPK 2022 ada solusi ini yang telah dikantongi Menpan RB /ANTARA/Puspa Perwitasari

BERITASOLORAYA.com – Jumlah tenaga honorer yang bekerja di sektor pemerintah disinyalir lebih banyak dari formasi yang dibuka dalam pengadaan ASN PPPK tahun 2022.

Dengan begitu, akan ada tenaga honorer yang tidak dapat menjadi ASN PPPK 2022, entah karena tidak lulus seleksi atau tidak ada lagi formasi yang tersedia.

Untuk menyelesaikan masalah honorer, Menpan RB Abdullah Azwar Anas telah mengantongi tiga solusi alternatif yang telah dibahas dalam rapat kerja bersama DPR RI.

Ketiga solusi penyelesaian masalah honorer yang dirancang Anas memiliki tantangan tersendiri sehingga perlu dicari solusi terbaik.

Baca Juga: Resep Sambal Goreng Kentang Daging Sapi Enak, Cocok Jadi Teman Nasi Hangat

“Ada tiga solusi yang ditawarkan, yaitu tenaga non ASN diangkat seluruhnya menjadi ASN, diberhentikan seluruhnya, atau diangkat sesuai skala prioritas,” ujar Menpan RB dalam Rapat Kerja tersebut pada Senin, 21 November 2022.   

Menurut Anas, pemerintah ingin pelayanan publik dan reformasi birokrasi berjalan secara optimal, menuju birokrasi yang berkelas di kancah dunia.

Di sisi lain, pemerintah juga berupaya agar para tenaga non ASN tidak ada yang kehilangan pekerjaan.

Baca Juga: Ternyata Jembatan Kereta Api Aktif Terpanjang di Indonesia adalah Ini, Berikut Fakta Menarik Lainnya

Jika alternatif solusi pertama yang dijalankan yakni seluruh tenaga honorer diangkat menjadi ASN, tentu akan membutuhkan kekuatan keuangan negara yang tidak sedikit.

Selain itu, pemerintah juga harus menghadapi tantangan terkait kualitas dan kualifikasi tenaga honorer tersebut.

“Ada yang sangat bagus kualitas dan kualifikasinya. Tapi mungkin ada yang kualitasnya belum memenuhi syarat,” tambah Anas.

Baca Juga: Di Penghujung Tahun, LPDP Buka Beasiswa Dokter Spesialis dan Subspesialis, Bagaimana Skema dan Pendanaannya?

Untuk alternatif solusi kedua yakni tenaga non ASN yang diberhentikan semua, tentunya akan berdampak secara langsung pada pelayanan publik.

Anas menjelaskan bahwa bukan tidak mungkin pelayanan publik akan terganggu.

“Karena banyak ASN yang masa pensiunnya sudah tiba tapi belum ada yang menggantikan di sektor-sektor pelayanan publik terutama di sektor pendidikan dan kesehatan,” sambungnya.

Baca Juga: Jika 4 Juta Honorer Dihapus di Seluruh Negeri, Gubernur Kaltim Jelaskan Apa yang Mungkin Terjadi

Alternatif ketiga yaitu mengangkat tenaga honorer sesuai dengan prioritas. Pemerintah sendiri saat ini memprioritaskan pelayanan dasar yakni tenaga kesehatan dan guru.

“Prioritas ini kita rumuskan, kemudian kita lakukan langkah-langkah afirmasi bagi tenaga non ASN seperti pendidikan dan kesehatan,” kata Anas.

Menpan RB tersebut melanjutkan, “Tapi bukan berarti yang lain tidak prioritas, karena penataannya dilakukan bertahap.”

Baca Juga: Lirik Lagu Dreamers Jungkook BTS ft Fahad Al Kubaisi

Ketiga alternatif yang telah direncanakan Menpan RB sudah dipetakan secara detail dari segi plus minus yang mungkin dimiliki.

Anas menjelaskan, pemerintah akan mengkaji secara mendalam, menautkannya dengan kekuatan fiskal, kualitas birokrasi, dan keberlangsungan pelayanan publik.

“DPR juga pasti sama, kita semua cari opsi terbaik,” ujar mantan Bupati Banyuwangi tersebut.***

Editor: Syifa Alfi Wahyudi

Sumber: Kementerian PAN-RB

Tags

Terkini

Terpopuler