Soal Larangan Mudik Lebaran 2021, Epidemiolog UGM: Peraturan Harus Ditegakkan secara Konsisten

- 16 April 2021, 11:50 WIB
Ilustrasi mudik. Epidemiolog UGM angkat bicara soal Larangan Mudik Lebaran 2021, ia menyatakan peraturan terkait hal itu harus ditegakkan secara konsisten.
Ilustrasi mudik. Epidemiolog UGM angkat bicara soal Larangan Mudik Lebaran 2021, ia menyatakan peraturan terkait hal itu harus ditegakkan secara konsisten. /Pexels



PR SOLORAYA – Mudik lebaran adalah suatu tradisi bagi masyarakat umat Islam untuk menjalin silaturahmi ke tempat kerabat dan keluarga.

Sebelum pandemi, mudik lebaran biasanya terjadi di beberapa hari menjelang lebaran yang mengakibatkan beberapa daerah sepi karena bersilaturahmi ke luar kota bersama sanak keluarga.

Disebabkan pandemi Covid-19, mudik lebaran harus ditunda untuk tahun ini dan pemerintah akan menegakkan larangan Mudik Lebaran 2021 guna mencegah penularan Covid-19.

Baca Juga: Mengapa Terjadi Lemas dan Pusing saat Berpuasa? Begini Kata Dokter Gizi UI

Mengingat jumlah kasus positif Covid-19 di seluruh Indonesia sudah mencapai 1,58 juta, pemerintah pun memberlakukan larangan mudik di tahun ini.

Pemerintah juga melarang mudik karena berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, mudik mengakibatkan banyak orang yang terpapar Covid-19 saat masa liburan.

Sebagaimana dilansir Pikiran-Rakyat.SoloRaya.com dari ANTARA, menurut pakar epidemiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), dr Riris Andono Ahmad, ia mendukung pemerintah untuk menegakkan hukum larang Mudik Lebaran 2021.

Baca Juga: Mewah Bak Istana, Irwansyah dan Zaskia Sungkar Beberkan Konsep Rumah Barunya

Dalam keterangannya, dr Riris juga berharap agar tempat yang menimbulkan keramaian bisa ditutup sementara untuk mencegah penularan Covid-19.

“Peraturan harus konsisten dan ditegakkan secara konsisten,” ujarnya.

Dalam menegakkan hukum larangan mudik dan bisa menutup tempat wisata, dan mall bisa mengurangi tingkat penularan Covid-19 juga.

Baca Juga: Soal Wacana Ahok Jadi Menteri Investasi, Refly Harun: Tidak Mungkin Bisa!

Menurut dr Ririrs, salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak Mudik Lebaran 2021 adalah ditegakkannya aturan tersebut.

Dengan hal tersebut, momentum penyebaran virus Covid-19 juga berkurang, keluarga juga terlindungi.

Untuk penegasan akan kesadaran masyarakat akan bahaya Covid-19, aspek itu akan dibantu oleh para influencer atau tokoh publik yang mendukung pemerintah akan larangan tersebut.

Baca Juga: Update Virus Corona Dunia: 11 Kasus Baru di Tiongkok, Kasus Pertama Varian di Chile

“Tokoh publik atau influencer juga bisa memberikan pemahaman yang sama,” katanya.

Kesadaran masyarakat untuk kasus Covid-19 masih cukup rendah. Masyarakat juga perlu mematuhi larangan pemerintah karena orang-orang akan sadar jika mematuhi peraturan tersebut.

“Antara sadar dan kemudian tidak melakukan, kan (itu adalah) sesuatu yang berbeda. (Ibaratnya) kita sadar bahwa rokok berbahaya, tetapi kalau perokok ya tetap merokok,” kata dr Riris.

Baca Juga: Bagaimana Cara Berpuasa Sehat di Tengah Pandemi Covid-19? Simak 8 Tips Berikut!

Di lain sisi, epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengakui larangan masyarakat Mudik Lebaran 2021 sangat sulit diterapkan karena masyarakat semakin tidak peduli dengan kasus Covid-19 ini.

“Jadi masyarakat sekarang sudah abai,” katanya.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x