Bergabung dengan KKB, Oknum TNI Gondol 70 Butir Peluru

- 20 April 2021, 15:34 WIB
Ilustrasi. Bergabung dengan KKB, Oknum TNI Gondol 70 Butir Peluru.
Ilustrasi. Bergabung dengan KKB, Oknum TNI Gondol 70 Butir Peluru. /Pixabay/Steve Buissinne

PR SOLORAYA - Oknum TNI membelot dan begabung bersama dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Menurut Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, oknum TNI tersebut membawa dua magasin.

Kendati demikian, oknum TNI tersebut tidak membawa senjata api saat bergabung dengan KKB. Senjata api yang ia pegang ditinggal di posnya.

Oknum TNI itu diketahui bergabung bersama KKB sejak Februari 2021 lalu.

Baca Juga: Tahan Seharian, Simak 4 Tips Makeup Natural Ala Wanita Korea Selatan yang Bisa Ditiru di Rumah

Baca Juga: RANS Buka Lowongan Kerja Lagi, Buruan Apply Sebelum 22 April 2021, Begini Cara Daftarnya

"Senjata dia tinggal, tetapi dua magasin dengan isi 70 butir amunisi 5,56 milimeter. Itu yang dibawa," kata Kasad di Pomdam Jaya, Jakarta Selatan, Selasa.

Oknum TNI yang bergabung dengan KKB tersebut berinisial LYM dan berpangkat terakhir pratu.

Ia diketahui merupakan anggota di Batalyon Infanteri 410/Alugoro dan masih tergolong muda.

Prajurit TNI LYM yang kini bergabung dengan KKB baru masuk ke kesatuan TNI pada tahun 2015 lalu.

Baca Juga: 2 Waktu yang Tepat untuk Menyikat Gigi Selama Bulan Ramadhan Sesuai Anjuran Dokter

Baca Juga: Demi Mencegah Warga Mudik, Polda Metro Jaya Bakal Tutup Tol Layang Japek, Catat Waktu Pemberlakuannya

"Yang bersangkutan berusia 24 tahun, lahir dan besar di Wamena, dan ditempatkan setelah bertugas di salah satu batalyon infantri di Jawa Tengah,” tuturnya.

Mengenai peristiwa tersebut, Andika Perkasa mengungkapkan pihaknya masih terus berupaya melakukan pencarian baik secara fisik maupun elektronik.

Berdasarkan laporan, diketahui oknum TNI tersebut masih berada di Papua.

"Nah setelah 30 hari kita bisa memecat yang bersangkutan. Tetapi pencarian ke yang bersangkutan terus dilakukan baik secara fisik maupun elektronik. Dan saya dapat laporan keberadaan tapi masih secara umum ada di Papua," papar Andika.***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah