PR SOLORAYA – Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai mengalami kemerosotan di bawah kepemimpinan Firli Bahuri.
Hal ini diungkapkan oleh Giri Suprapdiono yang merupakan Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK dalam akun twitter pribadinya, @girisuprapdiono.
Giri Suprapdiono menuliskan bahwa OTT KPK sejak revisi UU KPK dan Kepemimpinan KPK dibawah Firli Bahuri mengalami kemunduran dan yang terlihat dari bagan berwarna merah memudar.
Baca Juga: Resep Nasi Telur Hongkong, Hidangan Lezat di Awal Pekan
Dalam unggahannya itu, ia juga menuliskan bahwa Semua anggota tim OTT 2020-2021 justru terjaring Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) untuk diberhentikan.
Pada data bagan yang ia lampirkan, terlihat bahwa OTT terbanyak ada pada tahun 2018 sebanyak 30 kasus.
Terlihat pula, operasi tangkap tangan ini mulai digenjot dan menunjukkan hasil pada tahun 2016, dengan adanya peningkatan sebesar 12 kasus daripada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Ibunya Ditertawakan oleh Seorang Konten Kreator di TikTok, Atta Halilintar: Gak Terima Saya
Namun, di tahun 2020 mengalami kemunduran yakni hanya terdapat 7 kasus OTT.