Network
PR SOLORAYA - Demi agar kasus Covid-19 bisa ditekan, PPKM Darurat telah diberlakukan pada Juni 2021 lalu.
Sebagai tindakan lanjutannya, beberapa wilayah pun diperketat dengan tujuan membatasi mobilitas masyarakat.
Belum lama ini juga ada 100 titik yang sudah ditutup. Terkait hal itu, ternyata masyarakat akhirnya disebut-sebut 'mengalah' untuk menaati aturan tersebut.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Token Listrik Rp10 Juta dari PLN, Simak Langkah-langkahnya Sebelum 7 Agustus 2021
Polda Metro Jaya menyebut aturan yang diterapkan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya itu efektif menurunkan mobilitas pengguna jalan.
Hal tersebut disampaikan Polda Metro Jaya sebagaimana dikutip PRSoloRaya.com dari PMJ News pada Sabtu, 17 Juli 2021.
Sebagai tambahannya, tingkat penurunannya pun cukup drastis yakni mencapai 50 persen.
Baca Juga: Lirik Lagu Fire On Fire dari Sam Smith, Sedang Tren di TikTok
Kombes Yusri Yunus selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya menanggapi penurunan kendaraan di jalan tersebut.
"Kalau kita melihat Google traffic yang ada di aplikasi, hari ini ada penurunan sekitar 40-50 persen," ucapnya.
Walaupun diklaim efektif, menurut Yusri, turunnya mobilitas warga Jabodetabek itu masih dalam tahap evaluasi.
Baca Juga: Jadwal Tayang Now We Are Breaking Up, Sinopsis, dan Daftar Pemain, Ada Jang Ki Yong hingga Sehun EXO
Hal ini disebabkan masih ditemukannya kepadatan antrean di sejumlah titik penyekatan yang bahkan bisa menjalar hingga sepanjang 50 meter.
"Antrean sekitar 30-50 meter di setiap pos-pos yang memang menjadi titik-titik krusial warga-warga yang akan coba masuk," kata Yusri.
Dia mengharapkan dari turunnya mobilitas masyarakat karena penutupan 100 jalan ini, hasilnya bisa stabil selama pemberlakuan PPKM Darurat.
Baca Juga: Forum Pimred PRMN Respon Perpanjangan PPKM Darurat, Desak Pemerintah Evaluasi Manajemen Penyaluran Bansos
Maka dari itu, penyebaran Covid-19 juga dapat dikendalikan hingga diharapkan kasusnya bisa turun.
"Mudah-mudahan ini masih berjalan terus, kita harapkan ada penurunan Covid-19,
khususnya di Jakarta," ujar Yusri.
"Dengan mengurangi mobilitas yang ada dengan disiplin dan kesadaran masyarakat," ujarnya.***
