Network
BERITASOLORAYA.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KKT) di Glasglow Skotlandia menyampaikan bahwa Indonesia akan mendukung dan bersinergi untuk mewujudkan pengendalian iklim.
“Kita semua, termasuk negara-negara maju, harus menunjukkan langkah yang lebih konkret dalam hal pengendalian iklim, terutama dalam hal dukungan pendanaan bagi negara-negara berkembang dalam melakukan transisi energi dari fossil fuel ke renewable energy,” kata Presiden Jokowi, pada Senin 01 November 2021.
Pertemuan Jokowi dengan negara-negara maju membahas tentang investasi di sektor ekonomi hijau dan menandatangi Peraturan Presiden (Perpres) tentang instrumen Nilai Ekonomi Karbon yang akan mengatur langkah-langkah carbon trading selanjutnya.
Baca Juga: Unik! Untuk Mengurangi Stres Pegawai, Perusahaan di Tokyo Pelihara Kucing yang Terlantar.
Jokowi juga memaparkan bahwa Indonesia akan mengurangi emisi gas rumah kaca yang juga meningkatkan pendanaan pembangunan. Peraturan pengendalian perubahan iklim juga mencakup tujuan Ekonomi Hijau.
“Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, langkah ini pun meningkatkan pendanaan pembangunan. Pasar karbon harus dikelola dengan berkeadilan dan transparan. Kebijakan pengendalian perubahan iklim Indonesia juga mencakup transisi menuju green economy,” ujar Presiden Jokowi.
Sementara itu, Jokowi juga membuka peluang investasi untuk melakukan pensiun dini dari pembangkit listrik tenaga batu dan menggantinya dengan energi yang baru.
Baca Juga: Ini Alasan Vincent Verhaag Tidak Mengundang Celine Evangelista Sepupunya ke Pernikahan Dirinya
