Wamen Angela Pingsan, Leluhur “Duko”?

- 7 November 2021, 16:43 WIB
 Angela Tanoesoedibjo tiba-tiba pingsan.
Angela Tanoesoedibjo tiba-tiba pingsan. /Tangkapan Layar YouTube.com/Daerah solo/

BERITASOLORAYA.com - Putra GPH Notopuro, salah satu petinggi Keraton Surakarta, BRM Nugroho Iman Santoso SS,  memberikan pendapat  terkait insiden pingsannya Angela Tanoesodibjo pada Acara Kirab Budaya Keraton Solo yang terjadi pada Sabtu, 06 November 2021.

Nugroho mengemukakan bahwa seharusnya tidak menggunakan Kori Kamandungan sebagai tempat acara seremonial karena Kori Kamandungan adalah jalur pintu masuk utama Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Hal itu diungkapkan oleh Nugroho dalam sebuah video singkat yang beredar melalui WA pada minggu 7 November 2021.

Baca Juga: Badai Matahari Menghantam Bumi Sejak Senin, Akibatnya Jaringan Listrik Hingga Jaringan Sinyal Terganggu

“Saya prihatin, kenapa dan mengapa Kori Kamandungan dipakai sebagai tempat acara seremonial. Padahal itu tidak boleh atau ya tidak diperkenankanlah..itu Kori Kamandungan itu adalah jalur pintu utama masuk ke Keraton Kasunanan” ungkap Nugroho.

Nugroho,yang juga seorang pemerhati sejarah dan budaya,  menambahkan bahwa hal tersebut bisa menimbulkan semacam “kualat”  jika dilakukan.

"Menurut kacamata spiritual saya ini leluhur duko, atau dalam bahasa kasar Jawanya kualat. Kebetulan yang ditukani (terkena kualat) beliau, Ibu Wakil (Angela Tanoe)," tutur Nugroho.

Baca Juga: Apakah Nasi Boleh diberikan Untuk Kucing? Yuk Kita Simak Penjelasannya...

Terkait dengan hal itu, Nugroho juga memberikan informasi tentang makna yang terkandung dalam Kori Kamandungan, melalui pesan singkat yang beredar di WA.

Halaman:

Editor: Novrisia Yulisdasari

Sumber: Cirebon Raya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x