Inilah 3 Kesenian Indonesia yang Diadaptasi dari Arab

- 11 Desember 2021, 21:44 WIB
DPD Lasqi Kapuas saat Festival Seni dan Qasidah (FSQ) ke VIII Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2021
DPD Lasqi Kapuas saat Festival Seni dan Qasidah (FSQ) ke VIII Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2021 /diskominfo kapuas
 
 
BERITASOLORAYA.com - Islam masuk ke Indonesia menurut salah satu pendapat masuk pada abad ke-7. Masuknya islam, mengubah juga beberapa modifikasi kesenian Indonesia. 
 
Tak hanya mengubah, beberapa kesenian luar, khususnya dari Arab juga masuk dan melekat menjadi budaya. Hingga saat ini, kesenian Indonesia, beberapa diadaptasi oleh budaya Arab.
 
Menurut sumber buku Sejarah Kebudayaan Islam, beberapa kesenian yang berasal dari Arab, contohnya Hadrah, Qasidah, dan Tari Zapin.
 
 
1. Hadrah
 
Hadrah termasuk salah satu kesenian Indonesia yang diadaptasi dari kalangan Arab. Saat memperingati Maulud Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. pembacaan Hadrah seperti Al-barjanzi dilakukan.
 
Tak hanya saat Maulud Nabi, khitanan dan pernikahan Hadrah biasanya dilakukan sebagai bentuk perayaan kebahagiaan.
 
Menurut sejarah, Hadrah merupakan sebuah kesenian islam yang telah lama ada semenjak zaman Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Diceritakan, pada waktu itu, baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, hijrah dari Mekah ke Madinah. 
 
Rasulullah disambut dengan suka cita orang-orang Anshar Madinah dengan syair yang dikenal dengan shalawat Badar. 
 
2. Qasidah 
 
Qasidah merupakan kesenian Indonesia yang diadaptasi dari Arab, yang berasal dari bahasa Arab kata 'qasidah' yang artinya lagu ataupun nyanyian. 
 
Biasanya qasidah dilakukan secara bersama yaitu sebagai grup dengan diiringi alat musik tradisional dan khas seperti krecek, rabana, dll. 
 
Saat penyebaran islam, beberapa lagu Arab modern ke Indonesia membuat para seniman islam memadukan antara kesenian tradisional Indonesia dengan lagu-lagu Arab., 
 
Menurut sejarah, Qasidah mulai terkenal sekitar tahun 1960-an namun masih bersifat lokal. Kemudian, tahun 1970, qasidah berkembang luas ke Nusantara. 
 
3. Tari Zapin 
 
Tarian yang diadaptasi dari Arab salah satunya adalah tari Zapin. Tari Zapin merupakan tarian Melayu  yang masih ada hingga saat ini.
 
Sebenarnya Zapin berasal dari Arab yaitu 'Zaffan yang artinya penari atau' Al-Zapin' yang artinya gerak kaki.Tarian ini dipopulerkan oleh keturunan Arab yang diakui berasal dari daerah Yaman.
 
Menurut sejarah tarian Zapin merupakan tarian hiburan di Istana. Tarian ini dibawa dari Yaman oleh pedagang Arab pada awal abad ke-16.
 
Pasalnya, tarian ini menyebar ke Nusantara seperti Johor, Riau, Singapura, Sarawak dan Brunai Darussalam. 
 
Pada tahun 1930, seorang bernama Adam yang berasal dari Sumatera memperkenalkan tarian ini ke Pekanbaru. 
 
Faktanya sebelum tahun 1960 tarian ini hanya dilakukan oleh penari pencarian pria, seiring berkembangnya zaman tarian ini diperagakkam juga oleh perempuan.***
 

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x