Buku ‘Energi Sudjiatmi’ Berikan Pesan Revolusi Mental untuk Proyek Besar Indonesia

- 26 Desember 2021, 18:12 WIB
Pelunciran Buku Energi Sudjiatmi Ibunda Presiden Jokowi
Pelunciran Buku Energi Sudjiatmi Ibunda Presiden Jokowi /Inung R Sulistyo

BERITASOLORAYA.com – Buku ‘Energi Sudjiatmi’ baru-baru ini sukses menggugah rasa penasaran seluruh masyarakat Indonesia terutama bagi pemerhati literasi.

Buku ‘Energi Sudjiatmi’ diluncurkan oleh Yayasan Indonesia Sentris Center (Indonesiasentris Foundation) pada bulan November tahun 2021 ini.

Buku ‘Energi Sudjiatmi’ tersebut masih terbilang baru saja terbit dan tentu menuai banyak pertanyaan tentang latar belakang penulisan buku fenomenal tersebut.

Baca Juga: Direktur Utama Pertamina di Desak Mundur

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari hasil wawancara dengan Alfi Rahmadi selaku Ketua Umum Yayasan Indonesia Sentris Center dan editor penyusunan buku 'Energi Sudjiatmi', pada Minggu, 26 Desember 2021.

Menurut Alfi, pihaknya telah lama bertemu dengan Sudjiatmi selaku tokoh utama dalam buku yang ditulisnya, sekaligus ibunda dari Jokowi, Presiden Republik Indonesia.

“Pertama kali bertemu dengan Eyang Sudjiatmi pada bulan November tahun 2018,” kata Alfi.

Sepanjang perjalanan dalam mengenal Sudjiatmi, Alfi telah beberapa kali sowan atau bertamu ke kediaman ibunda Presiden itu.

Sehingga berdasarkan pertemuan yang dilakukan secara bertahap itu, Alfi berkeinginan untuk memberikan satu kado untuk Sudjiatmi.

Lalu atas perenungan dan musyawarah dengan beberapa pihak, akhirnya terputuskan lah satu kesepakatan untuk menulis buku terkait dengan Sudjiatmi.

Kemudian dari sekian banyak kontributor yang ingin bergabung untuk menuliskan tentang ibunda Presiden, Alfi menuturkan kalau hanya ada 24 penulis yang akhirnya disetujui untuk menjadi kontributor.

“Ada 24 penulis di buku ini, termasuk beliau Wakil Presiden, Sultan ke-15 Kesultanan Pakunegara Kalimantan Barat, dan masih banyak tokoh publik lainnya yang terlibat,” jelas Alfi.

Dalam pandangan Alfi, satu sisi yang sangat dikagumi dari sosok ibunda Presiden ini adalah beliau seorang yang sunyi.

“Pada saat melahirkan Pak Jokowi, beliau sunyi. Waktu sakit sunyi juga. Bahkan meninggalnya pun sunyi,” imbuh Alfi.

Dalam buku ‘Energi Sudjiatmi’ mengupas tuntas revolusi mental yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia, dalam bingkai jejak dan sejarah Sudjiatmi.

Elemen revolusi mental secara garis besar terbagi menjadi 3 bagian, bisa disimak di bawah ini.

  1. Integritas

“Tidak mengambil yang bukan haknya, kejujuran, ikhlas,” kata Alfi.

Begitulah makna integritas yang dibangun oleh Sudjiatmi dalam kepribadian putranya yakni Presiden Jokowi.

Ikhlas adalah ilmu yang tidak ada di bangku sekolah, kemudian ikhlas merupakan wujud roh pengabdian publik, dan itu tercermin dalam karakter anak-anak Sudjiatmi.

  1. Kerja keras

Kerja keras bisa dimaknai dengan disiplin terhadap apapun yang sedang diupayakan oleh diri sendiri.

  1. Gotong royong

Elemen ketiga revolusi mental adalah sikap gotong royong sebagaimana identitas masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Aktor Yoo Ah In Punya Kekasih Pria yang Mapan

Pada akhirnya, buku ini sukses diluncurkan sebanyak 2000 eksemplar dan cukup menarik untuk dijadikan literatur mengenang ketulusan hati ibunda Jokowi,yakni eyang Sudjiatmi.***

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah