BERITASOLORAYA.com - Cuaca di Indonesia, khususnya Jabodetabek saat ini mengalami curah hujan yang cukup deras.
Prakiraan cuaca sepekan kedepan juga telah disampaikan oleh BMKG.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG mengingatkan adanya potensi hujan deras disertai angin kencang di 20 wilayah di Indonesia.
Dan umumnya prakiraan cuaca dengan puncak musim hujan terjadi pada Januari 2022.
Diantara 20 wilayah tersebut adalah :
Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat. Ini mencapai 96,8 % wilayah di Indonesia.
Menurut hasil monitoring BMKG, perkembangan musim hujan hingga Desember 2022, wilayah-wilayah ini diprediksi adanya indikasi peningkatan curah hujan.
BMKG juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada atas tingginya curah hujan, karena dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung.
Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
Selain itu, dilansir BeritaSoloRaya mengutip dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Indonesia bahwa dalam 10 hari di awal tahun 2022 tercatat ada 47 kejadian banjir di sejumlah wilayah Indonesia, 15 kejadian tanah longsor, 2 kejadian karthula, 1 kejadian gelombang pasang dan abrasi, serta 24 kejadian cuaca ekstrem.
Yang jika ditotal keseluruhannya menjadi 89 dalam rentang waktu 10 hari awal tahun 2022. Berdasarkan itu mengakibatkan 9 orang meninggal, satu orang hilang, 16 luka-luka, dan 159.893 masih mengungsi.
Baca Juga: Gugatan Laura Anna terhadap Gaga terus Disidangkan, Irene : Jangan Sampai Penderitaan Laura Sia-Sia
Selain berdampak pada SDM, juga berdampak pada fasilitas dan tempat tinggal warga, terdapat sebanyak 671 rumah rusak mulai dari rusak ringan, sedang sampai rusak berat, serta total 11 fasilitas rusak termasuk didalamnya fasilitas pendidikan, peribadatan dan kesehatan.***