“Kalau mau masih beroperasi di tengah kota, silakan konversi (angkot) jadi bus, tiga angkot ditukar jadi bus. Silakan cari dana untuk membeli busnya, tapi untuk operasionalnya nanti didanai oleh pemerintah,” kata Bima Arya.
Dengan kesepakatan tersebut, sopir akhirnya memiliki gaji tetap yang didapatkan dari pemerintah dan juga mendapat subsidi bahan bakar untuk bus.
Baca Juga: Bukan Jisoo, Justru Lisa BLACKPINK yang Kepergok Pakai Sweater yang Sama dengan Jung Hae In
Akhirnya, sekitar 157 angkot digantikan dengan puluhan bus untuk beroperasi di tengah kota.
Kerja sama antara Pemerintah Kota dan Pemerintah Pusat membuahkan hasil agar setiap sopir yang mau mengoperasikan bus mendapatkan gaji tetap.
Tentu ada peraturan yang harus dipatuhi oleh sopir bus. Salah satunya, tidak boleh berhenti sembarangan.
“Begitu berhenti sembarangan akan didenda dan akan berkurang nanti subsidinya,” tutur Bima Arya.
Baca Juga: Bintang Single Inferno, Moon Se Hoon Buka Bisnis Baru dan Shin Ji Yeon Hadir Beri Dukungan
Pemkot Bogor menerapkan sistem ini untuk mendisiplinkan setiap sopir. Di sisi lain, Pemkot Bogor juga terus berupaya untuk mengurangi angkot di pusat kota Bogor.
Bima Arya mengatakan bahwa target Kota Bogor pada tahun 2024 adalah tidak adanya angkot yang beroperasi di pusat kota karena telah digantikan oleh bus. ***