Network
Menteri Agama Republik Indonesia juga menjelaskan kata ‘berjaya’ memiliki makna bahwa santri dengan segenap kemampuannya mampu menjadi apa saja.
Seperti diketahui sejak zaman dahulu santri dididik untuk bisa menjadi ahli agama, tetapi santri masa kini dididik tidak hanya mampu ahli dalam ilmu agama tetapi juga ahli dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menteri Agama Republik Indonesia juga menjelaskan bahwa meski bisa menjadi apa saja santri tidak boleh melupakan tugas utamanya yakni menjaga agama.
Hal itu sejalan dengan tujuan utama dalam agama adalah memuliakan manusia.
“Agama tidak diturunkan untuk merendahkan martabat kemanusiaan, dan di sinilah makna penting dari tema menjaga martabat manusia,” kata Menteri Agama Republik Indonesia.
Baca Juga: Juknis Baru Soal Tunjangan Guru Non Sertifikasi Resmi Kemdikbud, Sudah Sah atau Belum?
Menag RI juga menjelaskan bahwa santri harus senantiasa memegang teguh prinsip sebagai sosok yang memperdalam ilmu agama.
“Santri senantiasa berprinsip bahwa menjaga martabat kemanusiaan atau hifzun nafas adalah salah satu esensi ajaran agama terutama di tengah kehidupan Indonesia yang sangat majemuk karena menjaga martabat kemanusiaan juga berarti menjaga Indonesia,” ucap Yaqut Cholil Qoumas
Itulah makna tema Hari Santri Nasional Tahun 2022.
