Jadi Pembina Upacara Hari Santri, Gibran Kenakan Sarung dan Kemeja Putih

- 22 Oktober 2021, 16:45 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengenakan sarung dan kemeja putih pada peringatan Hari Santri 2021.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengenakan sarung dan kemeja putih pada peringatan Hari Santri 2021. /Ari Welianto

 

BERITASOLORAYA.com - Pemerintah Kota (Pemkot) mengelar upacara peringatan Hari Santri 2021 di halaman Balai Kota Solo, Jumat, 22 Oktober 2021.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pun menjadi pembina upacara Hari Santri tersebut. 
 
Semua peserta dan petugas upacara adalah para santri. Ada ratusan santri perwakilan dari pondok pesantren (ponpes) di Kota Solo yang mengikuti upacara Hari Santri.
 
Mereka mengenakan sarung dan baju koko putih serta peci hitam untuk santri putra. Sedangkan santri putri mengenakan kemeja putih dan rok hitam serta jilbab putih.
 
 
Putra sulung Presiden Jokowi, juga mengenakan sarung batik, kemeja putih dan peci hitam.
 
"Ini sengaja pakai sarung untuk peringatan Hari Santri. Karena memang dresscodenya sarung," kata Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Jumat, 22 Oktober 2021. 
 
Diakuinya tidak kesulitan harus pakai sarung saat menjadi pembina upacara Hari Santri. 
 
Sebelumnya juga pernah mengenakan beskap lengkap saat menjadi pembina upacara juga. 
 
"Dulu pakai beskap bisa, sudah biasa. Tidak ada kesulitan sama sekali," tutur dia.
 
Tema Hari Santri 2021 adalah Santri Siaga Jiwa Raga. Dengan tema itu, Gibran berharap agar para santri di seluruh Indonesia siap siaga untuk membela tanah air dan mewujudkan perdamaian dunia.
 
"Maksud tema ini adalah bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia," paparnya
 
Gibran mengatakan, jika tema tersebut sangat relevan di masa pandemi Covid-19 ini. 
 
Dimana santri dan masyarakat umum dilarang untuk lengah dalam hal menjaga protokol kesehatan untuk upaya pencegahan Covid-19.
 
"Ini menjadi sangat penting dan relevan di era pandemi Covid-19 sekarang ini. Kaum santri tidak boleh lengah dalam menjaga protokol kesehatan. 
 
Ini perlu jadi perhatian masyarakat umum agar tetap menyiagakan jiwa serta raganya demi kepentingan Bangsa Indonesia, terutama dalam rangka bersama-sama bangkit dari dampak pandemi Covid-19," sambungnya. 
 
Gibran juga mengapresiasi kepada beberapa pesantren di Kota Solo yang berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan atas dampak pandemi Covid-19. 
 
"Kita patut apresiasi pengalaman beberapa pesantren yang berhasil  melakukan  upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan atas dampak pandemi COVID-19, tandas dia.
 
 
Gibran menambahkan, ini menjadi bukti nyata bahwa pesantren juga memiliki kemampuan untuk menghadapi pandemi Covid-19.
 
Peran para kyai dan santri sangat penting dalam program vaksinasi. Mereka mampu mendorong dan mengajak masyarakat untuk datang ke tempat vaksin.
 
"Partisipasi meraka sangat tinggi. Ini sangat luar biasa sekali dengan dukungan para santri," pungkasnya. ***

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x