Semburan Awan Panas Guguran Capai 19 Kilometer, Gunung Api Semeru Berstatus Awas

- 4 Desember 2022, 17:49 WIB
Gunung Api Semeru yang awalnya status Level III atau siaga menjadi Level IV atau Awas
Gunung Api Semeru yang awalnya status Level III atau siaga menjadi Level IV atau Awas /BNPB /

BERITASOLORAYA.com – Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menerangkan Gunung Api Semeru menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.

Pantauan BNPB bahwa aktivitas vulkanik Gunung Api Semeru menunjukan luncuran Awan Panas Guguran (APG) terjadi pada pada 4 Desember 2022.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menerangkan aktivitas Gunung Api Semeru.

Sumber APG Gunung Api Semeru berasal dari tumpukan material yang terdapat di ujung lidah lava atau berjarak sekitar 800 meter dari puncak, tepatnya di Kawah Jonggring Seloko.

Baca Juga: Ada 662.919 Formasi PPPK Guru di Tahun 2023, Cek di Sini Daftar Pemda yang Ajukan Kebutuhan!

Semburan Awan Panas Guguran (APG) berlangsung sejak pukul 06.00 WIB dengan mencapai jarak 7 km dari puncak ke arah Besuk Kobokan.

Adapun aktivitas vulkanik yang telah terjadi pada hari ini 4 Desember 2022 dari pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB sebanyak 8 kali gempa letusan.

Gempa 1 APG telah berlangsung hingga pukul 06.00 WIB tadi. Kondisi tersebut menunjukan adanya tanda erupsi dan APG di Gunung Api Semeru berpotensi tinggi.

Baca Juga: Para Guru Wajib Baca! Kemenpan RB Sampaikan HalIini untuk Pengadaan ASN 2023, Hasil Rakor Terbaru

Selain itu, aktivitas Gunung Api Semeru tersebut juga berpotensi terjadi aliran lahar yang tinggi, mengingat intensitas hujan yang tinggi di Gunung Api Semeru tersebut.

Berdasarkan pada aktivitas Gunung Api Semeru tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikan status Gunung Api Semeru yang awalnya status Level III atau siaga menjadi Level IV atau Awas, per pukul 12.00 WIB hari ini.

Akibat peningkatan Gunung Api Semeru tersebut, PVMBG mengimbau kepada masyarakat supaya tidak beraktivitas di sepanjang ddaerah Besuk Kobokan atau berjarak 13 km dari puncak.

Baca Juga: SNPMB 2023: Ketentuan Jalur Seleksi Masuk, Materi Utama UTBK, dan Beasiswa. Ini Linknya

Selain itu, masyarakat dihimbau agar tidak melakukan aktivitas di tepi sungai dengan jarak 500 meter atau di Sempadan Sungai terutama di kawasan Besuk Kobokan.

Hal tersebut dikhawatirkan terjadinya awan panas maupun aliran lahar yang berjarak hingga 17 km dari puncak.

Kemudian, larangan aktivitas masyarakat lainnya yang berada dalam jarak 5 km dari kawah Gunung Api Semeru dihentikan karena berpotensi terkena bahaya lontaran batu (pijar).

Baca Juga: Sisa 3 Hari Lagi, Begini Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN FHCI Bath 2 Tahun 2022

Masyarakat diminta waspada terhadap aktivitas vulkanik tersebut dan diharapkan agar tidak beraktivitas beberapa kawasan.

Adapun kawasan yang dimaksud yakni kawasan Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta kawasan sungai-sungai kecil disekitarnya.

Saat ini aktivitas semburan APG telah mencapai 19 km sehingga masyarakat perlu waspada sebab sudah melewati Jembatan Gladak Perak.

“Sudah sampai Gladak Perak,” ucap Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang, Joko Sambang, dilansir BeritaSoloRaya.com dari bnpb.go.id pada 4 Desember 2022.

Baca Juga: Resmi! Peserta Wajib Siapkan Dokumen Ini untuk Ikuti Seleksi Kompetensi PPPK Tenaga Kesehatan Jatim

Aktivitas vulkanik Gunung Api Semeru yang telah berwarna abu dan hitam pekat tersebut memperoleh jarak pandang terbatas.

Terlebih hujan yang tinggi menyebabkan kewaspadaan terhadap erupsi Gunung Api Semeru perlu ditingkatkan.

“Situasi saat ini Kajar Kuning hujan deras dan abu pekat,” ucap Joko.

Setidaknya 93 warga telah dievakuasi oleh BPBD Kabupaten Lumajang ke tempat pengungsian di Balai Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.***

Editor: Syifa Alfi Wahyudi

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah