Optimalkan Cadangan Nikel, Pertamina Siap Kembangkan Baterai EV untuk Kendaraan Listrik

- 22 Januari 2023, 16:52 WIB
Ilustrasi kendaraan listrik yang menggunakan baterai EV
Ilustrasi kendaraan listrik yang menggunakan baterai EV /Pixabay/Mikes-Photography

BERITASOLORAYA.com – Ekosistem kendaraan listrik saat ini memang memiliki potensi besar di pasar global termasuk Indonesia.

Melihat peluang tersebut PT Pertamina akan terus mengembangkan ekosistem baterai EV atau electric vehicle untuk kendaraan listrik.

Terlebih cadangan nikel Indonesia yang cukup baik sehingga dapat memproduksi baterai kendaraan listrik tersebut.

“Kami yakin dengan cadangan nikel di Indonesia, kami bisa memproduksi baterai dan meningkatkan penetrasi EV,” ucap Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati dikutip BeritaSoloRaya.com dari ANTARA.

Baca Juga: Tenaga Honorer Tahun 2023 Tetap Dipertahankan, Gubernur Daerah Ini Sebelumnya Ungkap tentang Pendataan

Menurutnya, Indonesia memiliki data segmentasi karakteristik, mobilitas, dan kemampuan membeli kendaraan listrik sehingga optimis dalam meningkatkan baterai EV.

PT Pertamina juga memiliki infrastruktur yang mumpuni untuk mengoptimalkan penetrasi electric vehicle untuk kendaraan listrik.

Saat ini Pertamina telah memiliki 7400 SPBU, 6.100 Pertashop, dan 63.000 outlet LPG yang dapat membantu mengoptimalkan pengembangan baterai EV.

Selain itu, Pertamina juga dapat melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dari berbagai negara untuk turut serta dalam mengembangkan baterai EV serta optimalisasi fasilitas yang ada.

Baca Juga: Guru Wajib Terapkan, 10 Teknik Mendisiplinkan Murid. Ada Cara yang Lebih Halus...

Komitmen Pertamina dalam pengembangan baterai EV kendaraan listrik sejalan dengan Gugus Tugas Energi, Keberlanjutan, dan Iklim B20 atau dikenal Business 20-Task Force Energy, Sustainability, and Climate/B20-TF ESC yang turut merekomendasikan percepatan kendaraan listrik (baterai EV).

“Kami mengusulkan beberapa rekomendasi kebijakan dan aksi kebijakan, terutama bagaimana mempercepat penetrasi EV di setiap negara,” tutur Nicke.

Adapun rekomendasi kebijakan tersebut terdiri dari percepatan penggunaan energi berkelanjutan, transmisi yang adil dan terjangkau, serta peningkatan ketahanan energi.

Baca Juga: Begini Cara Isi Profil Guru Penggerak, Ada Langkah-langkah yang Harus Tendik Lakukan. Jangan Lewatkan...

“Ada target efisiensi energi sisi permintaan, bagaimana mengelola efisiensi energi dari sisi permintaan dan kami percaya elektrifikasi menjadi faktor kunci keberhasilan,” ungkap Dirut Pertamina.

Selain itu, dalam meningkatkan transmisi energi terbarukan dibutuhkan pembiayaan yang besar terutama investasi modal dari negara maju.

Selanjutnya, rekomendasi transmisi yang adil dan terjangkau dimaksudkan dalam mempersiapkan transmisi energi yang berkeadilan di berbagai sektor terkait.

“Kami membutuhkan kerangka kerja dan regulasi seperti insentif untuk mempromosikan dan mengakselerasi ekosistem EV,” jelas Nicke.

Baca Juga: Hore, Guru Sertifikasi Diguyur Banyak Tunjangan, Simak Ketentuannya

Perlu dipahami bahwa B20-TF ESC tersebut adalah kelompok bisnis yang mendukung adanya G20 dengan memberikan dampak kebijakan yang berkelanjutan pada aspek bisnis.

B20-TF ESC pun terdiri dari 150 keanggotaan dengan depan ketua dari berbagai negara yang memiliki jenis energi yang berbeda.

Pengembanan ekosistem baterai EV kendaraan lisrik di Indonesia telah berjalan yang melibatkan perusahaan asing dan BUMN termasuk Pertamina di dalamnya.

Baca Juga: Ketentuan Baru Sertifikasi Guru Tahun 2023 yang Wajib Dipahami, Proses Dapat Tunjangan Lebih Mudah

Adapun perusahaan yang mendukung Indonesia dalam pengembangan baterai EV kendaraan listrik terdiri dari LG, CATL, Foxconn, dan British Volt.

Berdasarkan pada peluang tersebut Pemerintah optimis akan menyambut baik para investor yang datang berinvestasi di Indonesia dengan mengupayakan fasilitas perizinan maupun pajak insentif.***

Editor: Dian R.T.L. Syam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x