Berdasarkan yang dikutip BeritaSoloRaya.com dari dpr.go.id pada 9 Maret 2023, Kurniasih menambahkan, bahwa perlu untuk membuat rumusan agar tenaga honorer bisa mendapat kesejahteraan yang layak mengingat perannya yang krusial dan belum bisa diganti.
Hal ini dilakukan demi menghindari peluang adanya begitu membludaknya angka pengangguran akibat dari penghapusan tenaga honorer.
Menurutnya, tenaga honorer di bidang kesehatan masih sangat dibutuhkan, karena banyaknya ketimpangan jumlah tenaga dalam bidang kesehatan dengan rasio penduduk yang sangat banyak.
Khususnya bagi tenaga honorer di bidang kesehatan yang sudah sangat berjasa dengan membantu tenaga medis lainnya dan menerima risiko dalam penanganan pandemi covid-19.
Ditambah lagi baru-baru ini pasukan medis berhadapan dengan penyakit-penyakit misterius lainnya yang membludak meskipun tak terlalu parah seperti pandemi kemarin, tenaga honorer juga sangat membantu dalam hal ini.
Tahun 2025 nanti, diharapkan ketersediaan tenaga dokter umum dan dokter spesialis masing-masing 112 dan 28, dokter gigi 11, perawat dan bidang masing-masing 158 dan 75 sedangkan sanitrian dan tenaga gizi masing-masing 35 dan 56 per 100.000 penduduk.
Baca Juga: Hasil Liga 1 Persib vs Persik Kediri, Cek Fakta Unik Maung Bandung dan Macan Putih