Apa Itu Arm Pump? Sebuah Momok para Pembalap MotoGP yang Diderita oleh Raul Fernandez

9 Mei 2023, 14:32 WIB
Raul Fernandez yang terkena arm pump /Instagram @raulfernandez_25/

BERITASOLORAYA.com - Penampilan Raul Fernandez hingga gelaran MotoGP seri keempat ini belum begitu menggembirakan. Sampai seri keempat di Jerez, dirinya hanya berhasil mengumpulkan 3 poin. Salah satu pembalap MotoGP penunggang Aprilia RS-GP dari tim CryptoData RNF tersebut mengaku mengalami masalah pada lengannya. Awalnya ia kira itu hanyalah masalah syaraf biasa.

Setelah pemeriksaan lebih mendalam. Dinyatakan bahwa dirinya mengalami masalah pada lengan kanannya dengan kondisi yang disebut dengan arm pump. Hal tersebut memaksanya harus menjalani operasi setelah gelaran seri MotoGP di Jerez berakhir.

Pembalap asal Spanyol itu berharap dengan operasi dia bisa terlepas dari masalah arm pump ini. Selain itu dia bisa kembali beraksi dengan kekuatan penuh setelah empat seri dia jalani dengan tertatih.

Baca Juga: Berhasil Ekspor dan Produksi Rumput Laut Sebanyak 200 ton per Bulan, KKP akan Terus Awasi UPRL Buleleng

Arm pump merupakan momok menakutkan para pembalap MotoGP. Kondisi ini sering membuat performa pembalap yang mengidapnya menjadi menurun. Bahkan bisa mengancam karirnya.

Namun, sebenarnya apakah arm pump tersebut? mengapa bisa dikatakan bahwa ini adalah masalah yang serius bagi pembalap MotoGP? Apakah ada cara mengatasi masalah ini?

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari The Race, dalam istilah medis yang paling sering disebut oleh pembalap motor sebagai arm pump sebenarnya disebut Chronic Exertional Compartment Syndrome, disebut arm pump karena biasanya kondisi ini terjadi di lengan.

Kondisi otot dan saraf yang dipicu oleh olahraga yang menyebabkan nyeri, pembengkakan dan kadang-kadang kecacatan pada otot kaki atau lengan yang terkena.

Baca Juga: CATAT, Link Daftar Penerima Bansos PKH Tahap 2 Cair Hari Ini ke Rekening ATM Anda, Cek BLT Rp600 Ribu

Hal ini merupakan konsekuensi dari otot lengan yang membengkak saat beraktivitas dan menjadi terlalu kencang.

Otot dikemas dengan rapi dalam tabung jaringan yang disebut fasia. Anda bisa bayangkan selubung pada sosis. Otot menjadi tidak fleksibel dikarenakan terlalu banyak darah yang mengalir sebagai akibat dari olahraga berat.

Dengan otot yang terus mengembang karena tekanan darah, namun darah tersebut tidak bisa pergi karena jalan yang sempit. Hal ini sama juga seperti perban yang dibungkus terlalu ketat.

Darah yang tidak bisa mengalir dengan baik akan menyebabkan kesemutan. Hal tersebut akan mengakibatkan saraf tidak akan bisa merespon dengan benar perintah dari otak.

Baca Juga: Jawab Keresahan Pegawai Honorer, PANRB dan BKN akan Reformulasi Nilai Minimum PPPK

Bagi penderita saat hal ini menyerang menghasilkan lengan yang bengkak karena kesemutan dan keseleo. Sehingga akan membuat lengan Anda laksana beton yang berat.

Hal tersebut bisa berakibat rasa sakit yang luar biasa dan atau perasaan mati rasa. Sehingga ketika itu terjadi penderita tidak bisa merespon maupun mengontrol tangannya dengan benar.

Perintah dari otak yang dikirim ke lengan tidak bisa terjadi dengan seketika. Hal itu tentu sangat berbahaya saat mengendarai MotoGP dengan kecepatan yang mencapai 300 km/jam lebih.

Untuk alasan tersebut banyak pembalap yang rela melakukan langkah cukup ekstrim demi bisa mengatasi masalah arm pump ini. Seperti yang dilakukan oleh Raul Fernandez pada pekan lalu. Yakni dengan melakukan pembedahan.

Baca Juga: SELAMAT YA! Semua Pensiunan Kategori Ini Dapat Uang Nominal Besar di Bulan Juni 2023, Tinggal Duduk Manis

Langkah-langkah untuk mengatasi masalah arm pum melibatkan fasciotomy. Sebuah operasi yang membutuhkan anestesi umum yang membuka lengan, memotong celah di fascia dan kemudian menjahitnya kembali.

Ada harga yang mahal untuk menjalani operasi tersebut. Contohnya Rumah Sakit Universitario Quiron Dexeus Barcelona.

Untuk melakukan operasi dengan keluhan arm pum di sana, pasien akan ditagih sekitar €8000 per lengan. Angka tersebut setara dengan Rp130 juta. Luar biasa.

Jika prosedur fasiotomi masih kurang bisa membuat penderitanya sembuh atau menimbulkan komplikasi tambahan maka akan dijalankan prosedur berikutnya untuk mengatasi arm pump ini.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film dengan Latar Tempat di Jogja, Cocok Jadi Hiburan Akhir Pekan dan Liburan

Prosedur selanjutnya yang lebih lanjut adalah melepas lapisan otot yang bermasalah sepenuhnya. Namun prosedur ini akan membuat masalah lebih lanjut bagi para pembalap. Sehingga memerlukan pengawasan dan perawatan intensif dari tim medis.

Setiap masalah pasti ada solusinya. Meskipun solusi yang ditawarkan ada kemungkinan akan menimbulkan masalah baru. Untuk itu diperlukan langkah preventif agar masalah tersebut tidak terjadi di kemudian hari.

Para pembalap yang berlatih dengan menggunakan motocross adalah pembalap yang jarang mengeluh mengenai arm pump. Hal ini bisa menjadi langkah pencegahan agar masalah ini tidak terjadi.

Pembalap yang latihan dengan menggunakan motocross akan lebih terkondisi fisiknya menjadi lebih baik daripada mereka yang hanya berlatih di trek aspal. Karena guncangan motocross secara langsung telah melatih fisik mereka.***

Editor: Anbari Ghaliya

Tags

Terkini

Terpopuler