F1: Sejarah Lengkap dari Perang Dunia Sampai Politik Penuh Drama

- 20 Maret 2023, 06:31 WIB
Ilustrasi. Sejarah balapan Formula 1 atau F1
Ilustrasi. Sejarah balapan Formula 1 atau F1 /Pixabay/Michael4Wien/

Niki Lauda memenangkan enam dari sembilan balapan pertama pada tahun 1976 sebelum kecelakaan yang mengerikan di Grand Prix Jerman membuatnya terbakar parah yang membuat harapan hidupnya sangat kecil.

Hampir tidak dapat dipercaya dia kembali ke kokpit enam minggu kemudian dan kejuaraan berakhir dengan James Hunt mengalahkan Niki Lauda yang pemberani di balapan terakhir.

Lotus kembali memimpin pada tahun 1978 dengan memperkenalkan teknologi ground-effect, yaitu sebuah gagasan menggunakan side skirt dan desain bagian bawah bodi mobil untuk memberikan daya cengkram yang lebih baik.

Inovasi dari Lotus tersebut membuat Mario Andretti menjadi juara dunia dengan memenangkan enam seri dari total 16 balapan. Namun tahun itu kembali dirusak oleh tragedi ketika rekan setimnya Ronnie Peterson tewas di Monza, Italia.

Hal tersebut juga merupakan pertanda awal bagi berakhirnya tim Lotus yang legendaris. Selain itu juga merupakan tahun terakhir mereka memenangkan kejuaraan F1.

Pada awal 1970-an Bernie Ecclestone mengatur ulang pengelolaan hak komersial F1. Dia mengubah olahraga tersebut menjadi bisnis global bernilai miliaran dolar. Pada tahun 1971 ia membeli tim Brabham dan memperoleh kursi di Formula One Constructor Association atau FOCA dan pada tahun 1978 menjadi presidennya.

Baca Juga: Kementerian PAN-RB Jamin Seleksi Kompetensi PPPK 2022 akan Berjalan Akuntabel dan Transparan

Hingga akhirnya Bernie Ecclestone menguasai banyak aspek di F1. Dia berhasil meyakinkan tim tentang nilai mereka dan nilai negosiasi sebagai unit yang terkoordinasi.

Pada tahun 1979 FISA (Fe'de'ration Internationale du Sport Automobile) dibentuk dan segera menjadikan bentrok dengan FOCA atas pendapatan dan regulasi. Masalah semakin memburuk setelah FOCA memboikot balapan dan mengancam akan memisahkan diri. Insiden ini berakhir dengan Perjanjian Concorde 1981.

Halaman:

Editor: Syifa Alfi Wahyudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x