Le Mans akan Menjadi Gelaran MotoGP ke-1000. Inilah Sejarah Balap Motor Paling Bergengsi di Dunia

- 10 Mei 2023, 10:10 WIB
Balapan MotoGP Le Mans Perancis 2023.
Balapan MotoGP Le Mans Perancis 2023. /Tangkapan layar /MotoGP.com

BERITASOLORAYA.com - Seri MotoGP pada akhir pekan depan akan menjadi tonggak sejarah dalam perhelatan gelaran MotoGP. Karena seri Le Mans akan tepat pada gelaran ke-1000 sejak MotoGP diadakan untuk pertama kalinya. Sebuah fakta unik tentang Le Mans adalah, jika Anda menempuh perjalanan dari tempat dimana MotoGP pertama kali diadakan, yaitu di Isle of Man menuju Le Mans. Maka Anda akan menempuh jarak sejauh 1000 kilometer.

Hal ini seperti menandakan bahwa sudah tepat kiranya Isle of Man menjadi tempat pertama diadakan MotoGP. Sedangkan Le Mans menjadi tempat perhelatan seri MotoGP yang ke-1000.

Sebelum menuju seri MotoGP yang ke-1000 di Le Mans, Prancis, mari menelusuri jejak perjalanan balapan motor paling akbar di dunia ini.

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari MotoGp, berikut adalah sejarah dari perkembangan olahraga ini sejak tahun 1949 hingga tahun 2023.

Baca Juga: Inilah Link Live Streaming Semifinal Liga Champions AC Milan vs Inter, Kamis 11 Mei 2023 Dini Hari

Memulai Perjalanan Pasca Perang Dunia II

Gelaran balapan sepeda motor paling akbar sejagat ini lahir pada tahun 1949. Gelaran ini dibidani oleh Fédération Internationale de Motocyclisme atau lebih dikenal dengan nama FIM.

Pada awal kelahirannya terdapat lima kelas yang dipertandingkan. Kelas tersebut meliputi 125cc, 250cc, 350cc, dan 500cc. Selain itu juga ada kelas sespan 600cc yang juga ikut meramaikan ajang ini.

Juara dunia pertama da kelas 500cc adalah pembalap yang berasal dari Inggris Leslie Graham. Dirinya berhasil merebut titel juara dengan mengendarai mesin AJC yang juga buatan Inggris.

Baca Juga: JADI IRI, Kedepannya PNS Bakal Dapat Gaji dengan Nominal Besar, Tenaga Honorer Yuk Bersiap Ikut CPNS 2023!

Negeri Pizza Merajalela

Selain mahir meramu Pizza dan Spaghetti. Negeri Mediterania ini juga mahir meracik mesin MotoGP kelas 500cc. Hal itu terbukti dari dominasi mesin yang berasal dari MV agusta dan Gilera dari tahun 1949 hingga tahun 1974.

Beberapa Legenda MotoGP yang menjadi juara dunia pada rentang tahun tersebut semuanya menggunakan motor keluaran Italia. Mereka adalah Mike Hailwood, Phil Read, John Surtees, Geoff Duke dan Giacomo Agostini.

Bahkan rekor juara kelas para raja MotoGP 8 kali yang belum terpecahkan sampai sekarang milik pembalap Giacomo Agostini. Tujuh kali juara diraih dengan MV Agusta.

Raihan juara Agostini bersama mesin dari MV Agusta diraih secara berturut dari tahun 1966 hingga tahun 1972. Dan juara ke delapan dia raih pada tahun 1975 bersama pabrikan Jepang, Yamaha.

Baca Juga: LENGKAP! Sosok Google Doodle Hari ini, Sulianti Saroso, Berikut Biodata Beserta Kariernya di Bidang Kesehatan

Jepang Mulai Menyerang

Jim Redman merupakan pembalap pertama yang memenangkan balapan kelas 500cc menggunakan motor dari pabrikan Jepang. Pada saat itu dia finish pertama menggunakan Honda.

Sejarah tersebut terjadi pada tahun 1966 pada balapan yang digelar di sirkuit Hockenheim. Sedangkan gelar konstruktor pertama dari pabrikan Jepang diraih oleh Yamaha pada tahun 1974.

Meskipun pada tahun tersebut pabrikan Italia masih meraja. Bahkan juara dunia pembalap diraih oleh Phill Read dari Inggris yang mengendarai motor dari pabrikan yang berasal dari Italia, MV Agusta.

Pabrikan jepang benar-benar mendominasi sejak tahun 1975 dengan Giacomo Agostini sebagai juara dunia dengan motor Yamaha. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Gelar ini adalah gelar ke-8 bagi Agostini yang sampai saat ini belum terpecahkan.

Baca Juga: PERHATIAN, Tunjangan Sertifikasi Guru PNS Naik 50 Persen, Tapi Bukan untuk Golongan Ini..

Sejak tahun kemenangan ke-8 Giacomo Agostini bersama Yamaha tersebut, Pabrikan Jepang merajalela. Terutama Yamaha dan Suzuki yang berbagi gelar hingga tahun 1982.

Hingga akhirnya pabrikan Jepang yang belum merasakan gelar, yaitu Honda. Baru bisa menapaki podium tertinggi pada tahun 1983 bersama pembalap dari Amerika Serikat, Freddie Spencer.

Amerika dan Australia Menjadi Pencetak Pembalap Juara

Negeri Paman Sam memulai mencetak pembalap menjadi juara sejak Kenny Roberts menjadi juara dunia 500cc pada tahun 1978. Titel juara itu terus berlanjut hingga dua tahun berikutnya pada 1980. Ketiga juara dunia beruntun itu diraihnya bersama Yamaha.

Setelahnya ada Freddie Spencer dan Eddie Lawson yang berbagi gelar juara kelas 500cc dari tahun 1983 hingga tahun 1986. Pada tahun berikutnya di 1987 pembalap Australia, Wayne Gardner mulai mengusik kejayaan pembalap Amerika.

Baca Juga: BCA Personal Loan, Bisa dapat Pinjaman Uang Langsung hingga Rp100 Juta, Cek Syaratnya di Sini

Setelah itu di tahun berikutnya Amerika kembali berjaya dengan Eddie Lawson pada tahun 1988 dan 1989, lalu ada Wayne Rainey yang juara pada tahun 1990, 1991 dan 1992.

Sampai akhirnya ditutup oleh Kevin Schwantz yang menjadi juara 500cc pada tahun 1993.
Pada tahun 1994 hingga tahun 1998 Australia mendominasi dengan pembalap mereka Mick Doohan bersama mesin Honda yang luar biasa. Hingga kecelakaan pada seri Jerez pada tahun 1999 menghentikan karirnya sebagai pembalap.

Pada tahun berikutnya perang dominasi pembalap yang berasal dari Amerika ataupun Australia sudah tidak terjadi lagi. Juara dunia mulai bervariasi dari berbagai negara. Bahkan dari berbagai pabrikan.

Baca Juga: Diakui Berjasa Antar Lulusan SMA SMK Jatim Diterima PTN Tanpa Tes, Guru Honorer Dapat Kado dari Gubernur

Dari 2-Tak ke 4-Tak

Mesin 4-tak mulai diperkenalkan pada musim MotoGP tahun 2002. Mesin ini diklaim lebih ramah lingkungan dari pada mesin 500cc 2-tak yang dipakai sebelumnya. Meskipun mesin 500cc 2-tak masih diperkenankan ikut bertanding.

Pada kenyataannya mesin 2-tak tidak bisa mengikuti laju dari dahsyatnya tenaga mesin baru ini. Hingga akhirnya saat GP Ceko 2003 adalah saat dimana mesin 500cc 2-tak benar-benar ditinggalkan.

Valentino Rossi menjadi pembalap pencetak sejarah yang juara di era baru mesin 4-tak di MotoGP. Hal tersebut juga menjadikan dirinya menjadi satu-satunya pembalap yang menjadi juara dunia menggunakan mesin berbeda. Karena pada tahun 2001 dirinya juga menjadi juara saat masih menggunakan mesin 500cc.

Valentino Rossi bahkan meraih 4 kali juara dunia secara beruntun di era baru MotoGP. yang lebih mengagumkan lagi hal itu dilakukan dengan dua pabrikan berbeda. 2002 dan 2003 bersama Honda serta 2004 dan 2005 bersama Yamaha.

Baca Juga: BERKAH MELIMPAH, Gaji ke 13 PNS Cair Lebih Cepat dan Nominal Lebih Besar? Cek Kejelasannya di Sini, Resmi

Dominasi Valentino Rossi selama 5 tahun berturut-turut tumbang pada tahun 2006 dan 2007. Di mana pada tahun 2006 Almarhum Nicky Hayden menjadi juara dunia.

Lalu pada 2007 dimenangkan dengan sangat cemerlang oleh Casey Stoner yang membawa Ducati juara untuk pertama kalinya sejak tahun 1974.

2008 dan 2009 Valentino Rossi kembali mendominasi dengan Yamaha setelah akhirnya pada tahun berikutnya tahta sang raja direbut oleh rekan satu timnya, Jorge Lorenzo.

Baca Juga: MUDAH BANGET! Simak 3 Cara Cairkan Bansos BLT Rp600 Ribu PKH Tahap 2 untuk Penyandang Disabilitas dan Lansia

Pengenalan Kelas Moto2 dan Moto3

Kelas 250cc mulai beralih ke mesin 4-tak 765cc dengan dikenalkannya kelas Moto2. Pada saat itu hanya pabrikan Honda sebagai satu-satunya pabrikan yang bermain dalam kelas ini.

Mengikuti kelas di atasnya, pada tahun 2012 kelas 125cc juga mengalami peralihan menjadi kelas Moto3. Dimana pada kelas ini digunakan mesin 4-tak 250cc satu silinder.

The Baby Alien Mendominasi

Marc Marquez membuat bendera Spanyol berkibar kencang dan lagu kebangsaannya dinyanyikan pada sebagian besar podium di kelas para raja MotoGP.

Hal tersebut lantaran dirinya meraih enam kali juara dunia pada rentang waktu antara tahun 2013 hingga 2019. Hanya pada tahun 2015 dirinya kehilangan kesempatan meraih gelar juara dunia setelah direbut Jorge Lorenzo dengan pertarungan yang penuh drama.

Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan! 2 Bansos untuk Ibu Rumah Tangga dengan Anak Sekolah ini Segera Cair di Mei 2023

2020 Sampai Sekarang

Semakin banyak balapan digelar, semakin banyak negara yang akan dikunjungi serta semakin banyak juara baru dilahirkan. Di tiga tahun terakhir ini kita bahkan mempunyai 3 juara dunia berbeda dari 3 pabrikan berbeda.

Ada Joan Mir dari Repsol Honda sebagai juara dunia tahun 2020, Fabio Quartararo dai Monster Energy Yamaha yang meraih tahta di 2021 dan tentu saja Francesco Bagnaia dari Lenovo Ducati yang menjadi juara dunia 2022.

Semakin banyak juara dunia yang bertanding. Terdapat lima pabrikan yang turut serta. Hadirnya sistem Aero, lalu banyak rekor yang terus tercipta. Mulai fastest lap, kecepatan tertinggi dan yang lainnya membuat MotoGP semakin kompetitif

Sekarang saatnya bersiap menyambut gelaran MotoGP yang ke-1000. Hal ini sungguh sangat menyenangkan mengingat begitu banyak nama dan drama yang telah menjadikan olahraga ini seperti sekarang ini dan untuk 1000 gelaran berikutnya.***

Editor: Anbari Ghaliya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x