BERITASOLORAYA.com - Bulan Desember tahun ini telah terjadi bencana alam berupa erupsinya Gunung Semeru, tidak hanya itu sudah dua tahun lamanya dunia terkena pandemi dari COVID-19 serta berita banjir dan gelombang tinggi yang terjadi di beberapa kawasan.
Tidak hanya di Bulan Desember tahun ini, bahkan tahun lalupun sering terjadi bencana, baik itu bencana alam, musibah serta berbagai tragedi lainnya.
Dengan berprasangka baik, dari berbagai kejadian tersebut tentu selalu ada hikmah yang bisa dipetik, agar kita senantiasa menjadi pribadi yang lebih baik.
Adapun hikmah menurut KBBI adalah (1) kebijaksanaan (dari Allah), (2) sakti; kesaktian, (3) arti makna yang dalam; manfaat.
Dalam ajaran Agama Islam, Allah SWT. telah berfirman melalui QS. Al-Baqarah: 155 yang berbunyi:
““Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”.
Di samping itu, kita juga perlu tahu bahwa semua yang telah terjadi di dunia ini sudah ditentukan oleh Allah SWT, seperti QS. Al Hadid: 22, yang artinya:
“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.”
Dengan kata lain manusia memang akan mendapatkan cobaannya masing-masing, dan ketika cobaan itu menimpa kita, kita perlu sabar dan mengambil hikmah yang ada, sebab Allah SWT. telah berfirman melalui QS. Az-Zumar: 10 yang berbunyi:
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” Jadi bagi Anda yang telah bersabar atas apa yang terjadi makan ganjaran pahala akan didapatkan.
Namun, Anda perlu tahu bahwa sejatinya Allah SWT. memang memberikan cobaan tidak begitu saja, tentu ada pertimbangan yang telah Allah tentukan sesuai dengan kemampuan hambanya, seperti tertuang dalam QS. Al-Baqarah: 286 bahwasanya:
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya".
Adapun seorang sosok pemuka agama yakni K.H. Marsudi Syuhud selaku Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberi nasehat, “Kita tetap harus bersabar atas musibah yang telah terjadi, tidak perlu terlalu cemas dan takut terhadap hari esok, karena hari esok sesungguhnya belum datang, dan jangan terlalu memikirkan kejadian hari kemarin, karena sesungguhnya hari kemaren sudah berlalu, yang ada adalah hari ini, sekarang, lalukan hal hal terbaik dan tetap bersyukur agar kenikmatan yang kita dapatkan hari ini, makin ditambah oleh Allah SWT,” ujarnya.
Setelah terjadinya berbagai bencana dan musibah, tidak jarang kita selalu melihat donasi-donasi yang digaungkan untuk membantu korban yang terdampak.
Bantuan terus berdatangan untuk mempercepat proses pemulihan, ini menandakan betapa besar dampak bencana terhadap sisi kemanusiaan kita yang bangkit karenanya, berdasarkan rasa kepedulian yang ingin saling menguatkan dalam buah simpati dan empati.
Baca Juga: Hikmah Jadi Orang Miskin, Jadi Berbahagialah
Dengan demikian di akhir tahun ini, tidak ada salahnya menjadi momen untuk merenungkan atas semua yang telah terjadi selama ini. Kita bisa mengambil hikmah dari serangkaian peristiwa dan menjadikannya sebuah pelajaran berharga agar membuat kita senantiasa berpikir dan menjadi pribadi yang lebih tangguh, lebih bijaksana dan lebih memperhatikan sekitar kita.
Hikmah yang dapat kita petik dari bencana, cobaan dan segala peristiwa terjadi diantaranya:
- Sebagai penguji kesabaran dan keimanan
- Sebagai refleksi diri
- Sebagai wadah membangkitkan rasa kemanusiaan
- Sebagai pengingat diri untuk senantiasa mendekatkan diri pada Allah SWT.
Semoga akhir tahun ini ditutup dengan banyak hikmah yang bisa dipetik dan awal tahun menjadi langkah baru untuk semakin menjadi pribadi yang lebih baik lagi.***