Inilah Kesalahan Pola Asuh Orang Tua yang Bisa Sebabkan Anak Menjadi Keras Kepala

1 Januari 2022, 18:33 WIB
Orang tua dan anak /Jurnal Soreang

 

BERITASOLORAYA.com – Pola asuh yang diterapkan orang tua pada anaknya memang tidak selalu benar.

Ada kalanya pola asuh orang tua memang harus dievaluasi karena orang tua juga manusia biasa yang bisa saja melakukan kesalahan.

Salah satu dampak pola asuh yang salah yang salah dari orang tua bisa menjadikan anak memiliki kepribadian yang keras kepala.

Baca Juga: Jae Konfirmasi Hanya Sementara Keluar dari DAY6: Jangan Khawatir, Kalian Ingat Kata-kataku Ini

Tentu orang tua tidak ingin anaknya menjadi keras kepala di kemudian hari karena hasil pola asuh yang diterapkan.

Maka perlu mencari tahu informasi terkait kesalahan orang tua dalam mendidik anak sehingga bisa membuat anak memiliki kepribadian keras kepala.

Karena dengan mengetahui terkait kesalahan pola asuh yang bisa membuat anak keras kepala, diharapkan orang tua bisa lebih bijak untuk menghindarinya.

Baca Juga: Rumor Kencan RM BTS Dengan Konglomerat Non Celebrity, Bantahan Tegas BigHit Terkait Rumor Tersebut

Dilansir dari unggahan akun instagram @talkparenting pada 24 Desember 2021, Elly Risman selaku psikolog menjelaskan tentang enam kesalahan orang tua yang bisa membuat anak menjadi keras kepala. Berikut adalah penjelasannya:

  1. Selalu menuruti permintaan anak

Usia anak memang masih tidak bisa mengontrol keinginannya untuk memiliki sesuatu yang dilihat.

Anak cenderung ingin memiliki sesuatu yang telah disukainya tanpa mempertimbangkan apapun.

Baca Juga: Siap Saingi Gojek dan Grab, Airasia Akan Hadirkan Layanan Pesan Antar Makanan di Indonesia

Ketika berada dalam kondisi ini, tidak baik bagi orang tua yang langsung menuruti permintaan anak dengan mudah.

Perbuatan atau sikap orang tua yang selalu menuruti keinginan anak, akan membuat anak memiliki kepribadian keras kepala di kemudian hari.

Maka yang harus dilakukan orang tua adalah memberinya target atau batasan pada anak ketika meminta sesuatu yang dia inginkan.

Misalnya, ketika anak menginginkan sebuah mainan maka orang tua bisa membatasi anak untuk membeli satu mainan saja dalam satu bulan.

Orang tua bisa menerapkan contoh tersebut pada kondisi lain dalam situasi yang berbeda.

Baca Juga: Kisah Sukses Kopi Kenangan, Mimpi Anak Muda Untuk Minum Kopi Kekinian dengan Harga Murah

  1. Sering membentak anak yang berbuat salah

Melakukan kesalahan ketika usia anak memang hal yang wajar dan bukan hal yang aneh.

Karena saat usia tersebut, anak memang belum bisa memahami banyak hal atau membedakan hal yang baik dan benar.

Sehingga wajar jika dia melakukan tindakan yang salah dan terkadang membuat orang tua menjadi marah.

Baca Juga: Fuji Beli Kebutuhan Gala Sky Sampai 5 Tahun ke Depan, Netizen: Ini Baru Rich Aunty

Namun tetap saja sebagai orang tua tidak boleh membentak anak saat melakukan kesalahan.

Karena hal itu bisa membuat rasa sedih dan jengkel membekas pada hati anak yang telah dibentak orangtuanya.

Daripada membentak anak ketika berbuat kesalahan, sebaiknya orang tua memberi tahu bahwa perbuatan anak salah dan tidak baik untuk diulangi kembali.

Baca Juga: Kopi Kenangan Menjadi Startup Retail Pertama di Indonesia yang Berstatus Unicorn

  1. Pola asuh otoriter

Pola asuh ini membuat anak harus menuruti semua keinginan orang tua dan anak menjadi seperti keinginan orang tua.

Selain itu pola asuh ini juga terkesan keras karena memang tujuannya adalah untuk menanamkan kedisiplinan pada anak.

Pola asuh ini jika diterapkan, memang akan membuat anak menuruti keinginan orang tuanya.

Namun pola asuh semacam ini akan menimbulkan rasa jengkel dan meninggalkan kesan buruk di benak anak.

Baca Juga: Kopi Kenangan Menjadi Startup Retail Pertama di Indonesia yang Berstatus Unicorn

  1. Ekspektasi tinggi tapi minim apresiasi

Hal ini bisa mengambil contoh ketika orang tua menginginkan anaknya menjadi juara di kelas.

Maka anak akan belajar dengan giat dan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi target orang tuanya.

 Namun, ketika anak telah berhasil memenuhi target orang tua menjadi juara di kelasnya, orang tua lupa memberikan apresiasi atas hasil yang telah diraih anak.

Baca Juga: Kopi Kenangan Menjadi Startup Retail Pertama di Indonesia yang Berstatus Unicorn

  1. Selalu berbicara dengan nada keras pada anak

Sebenarnya anak itu adalah peniru ulung. Jadi orang tua memang harus berhati-hati saat bersikap di depan anak.

Karena apa yang dilakukan orang tua di depan anak dan terekam jelas oleh anak, akan ditiru atau diterapkan oleh anak.

Maka orang tua yang selalu berbicara dengan nada keras di depan anak, jangan heran ketika anak menirunya.

Jangan heran jika anak juga menggunakan nada keras untuk menyelesaikan permasalahan yang dia hadapi.

Baca Juga: Tampil Membawa Lagu Zoo Bersama NCT, Giselle Aespa Pukau Penonton dan Buat Fans Iri

  1. Kurang perhatian dari orang tua

Mungkin sebagian orang tua ada yang menganggap bahwa anak yang sudah besar tidak perlu terlalu diperhatikan.

Ketika anak sudah beranjak besar orang tua menganggap bahwa anak bisa melakukan segalanya seorang diri.

Padahal itu adalah anggapan yang salah. Karena meski sudah besar anak tetap harus mendapatkan perhatian dari orang tuanya.

Baca Juga: Jae DAY6 Umumkan Hiatus dari Grup, Ia Umumkan di Twitter

Itulah beberapa kesalahan orang tua pada anak yang bisa membuat anak menjadi keras kepala.

Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat dan dapat menjadi bahan evaluasi agar menjadi lebih baik di kemudian hari.***

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: instagram @talkparenting

Tags

Terkini

Terpopuler