BERITASOLORAYA.com - Pemerintah melalui Kemdikbud telah mengupayakan peralihan menuju kurikulum merdeka belajar.
Kurikulum merdeka belajar ini dicetuskan berlandaskan beberapa sebab.
Salah satunya, kurikulum merdeka belajar dicetuskan karena kurikulum yang sudah ada selama ini dianggap kurang fleksibel dan materi yang disajikan terlalu padat.
Hal ini membuat guru dan siswa tidak mempunyai cukup waktu untuk melakukan pembelajaran yang mendalam.
Baca Juga: Resep Nagasari Mutiara Enak dan Cantik, Beserta Tips agar Awet Rapi
“Saat ini tidak fleksibel, materi juga terlalu padat, sehingga tidak cukup waktu untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan sesuai dengan tahap perkembangan setiap peserta didik,” ucap Nadiem Makarim
Hal inilah yang membuat kurikulum merdeka belajar menjunjung tinggi prinsip fleksibilitas.
Dalam kurikulum ini, guru dan sekolah diberi hak untuk mengatur jam pelajaran.
Dengan hal ini, diharapkan waktu yang tersedia cukup untuk memberikan pembelajaran secara mendalam.
“Kita ingin kurikulumnya sekarang fleksibel. Guru dan sekolah bisa menentukan jam pelajaran per minggunya,” tutur Nadiem
Materi yang selama ini dianggap terlalu padat juga membuat kurikulum merdeka belajar lebih berfokus pada materi yang esensial.
Hal ini diharapkan dapat memberikan waktu bagi guru untuk lebih mendalami konsep materi yang akan diajarkan.
“Standar pencapaian dalam kurikulum merdeka belajar jauh lebih sederhana, materinya lebih sedikit. Sehingga itu memberikan waktu untuk guru mendalami setiap konsep.***