Melalui SE, Kemendikbud Sampaikan 6 Strategi untuk Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar

6 Juli 2022, 06:39 WIB
6 Strategi untuk Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar /Pikiran Rakyat/Muhammad Ashari/



BERITASOLORAYA.com – Kurikulum Merdeka Belajar diluncurkan Kemendikbud untuk lebih memudahkan dalam proses pembelajaran.

Hal itu karena Kurikulum Merdeka Belajar dianggap lebih fleksibel penerapannya jika dibandingkan dengan Kurikulum yang ada sebelumnya.

Bagi satuan pendidikan yang memilih Kurikulum Merdeka Belajar, ada informasi baru mengenai implementasi penerapannya.

Baca Juga: Lirik Lagu Luka Sekerat Rasa oleh Arief feat Yollanda, Cocok Didengarkan Kalau Lagi Patah Hati

Kemendikbud menyampaikan informasi baru ini melalui SE Nomor 2774/H.HI/KR.00.01/2022.

Adapun informasi mengenai implementasi Kurikulum Merdeka Belajar ini adalah perihal strategi yang digunakan Kemendikbud.

Strategi dalam mengimplementasi Kurikulum Merdeka Belajar ini ada 6 jumlahnya.

Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh BeritaSoloRaya.com dari laman resmi kurikulum.kemdikbud.go.id, 6 strategi ini disebutkan dalam SE Kemendikbud Nomor 2774/H.HI/KR.00.01/2022.

Berikut ini 6 strategi implementasi Kurikulum Merdeka Belajar yang perlu diketahui :

1. Platform Merdeka Mengajar (PMM), pelatihan Kurikulum Merdeka Belajar bisa diakses secara mandiri dengan PMM.

Bahkan bisa didapatkan buku teks pelajaran dalam bentuk digital, perangkat ajar, serta dokumen terkait kurikulum ini.

2. Seri Webinar yang diadakan oleh Pusat dan Daerah, penguatan pemahaman Kurikulum Merdeka Belajar bisa dilakukan dengan mengikuti seri webinar.

Informasi webinar bisa diperoleh dari kanal Kemendikbud, semacam media sosial, PMM, Grup Telegram, atau kanal lainnya.

Baca Juga: Kemdikbud Sampaikan agar Tendik Segera Bersiap untuk Besok, 7 Juli 2022, Berlaku untuk Guru di Semua Jenjang

3. Komunitas belajar di satuan pendidikan, tingkat daerah, serta dalam komunitas dalam jaringan.

Komunitas belajar bersifat inklusif atau terbuka untuk seluruh pendidik, tidak didasarkan kategori pilihan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar secara mandiri.

Sehingga komunitas belajar dapat dibentuk bersama sekolah pelaksana Program Sekolah Penggerak atau SMK Pusat Keunggulan, komunitas belajar guru penggerak, atau komunitas belajar lain yang ada (KKKS, KKG, MKKS, MGMP, PKG, dll). Komunitas belajar ini bisa melalui PMM.

4. Narasumber berbagi praktik baik, tentunya yang berhubungan dengan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dan telah direkomendasikan oleh pusat bisa dihubungi lewat PMM sebagai salah satu sumber inspirasi.

5. Kerja sama dengan mitra pembangunan, UPT Kemendikbud akan menginformasikan mitra pembangunan yang bekerja di daerah masing-masing kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

6. Pusat Layanan Bantuan (Helpdesk), disediakan oleh Kemendikbud di nomor WhatsApp +6281281435091.

Baca Juga: Dalam Kurikulum Merdeka Belajar Ternyata Ada 2 Jenis Rapor untuk Satu Siswa. Simak Penjelasannya di Sini...

Itulah 6 strategi yang digunakan Kemendikbud dalam mengimplementasi Kurikulum Merdeka Belajar. Kemendikbud menyampaikan informasi ini melalui surat edarannya, yaitu SE Nomor 2774/H.HI/KR.00.01/2022.***

Editor: Rita Azlina

Tags

Terkini

Terpopuler