Kegiatan Merdeka Belajar, Kemendikbud Dukung Pelestarian Bahasa Daerah Dikalangan Gen-Z

19 November 2022, 12:06 WIB
Kegiatan Merdeka Belajar, Kemendikbud Dukung Pelestarian Bahasa Daerah Dikalangan Gen-Z. /kemdikbud.go.id/

BERITASOLORAYA.com – Kemendikbud melalui kegiatan Merdeka Belajar episode ke-17 telah melaksanakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI).

Kegiatan FTBI yang merupakan bagian dari program Kemendikbud yakni Merdeka Belajar tersebut diselenggarakan sejak 14 November sampai 17 November 2022 di Ternate, Maluku Utara.

Kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) adalah bentuk revitalisasi Kemendikbud agar dapat melakukan pelestarian bahasa daerah.

Terlebih lagi terhadap penuturan bahasa daerah dari generasi muda atau gen-z, seperti yang disampaikan oleh Asisten II Setda Maluku Utara.

Baca Juga: Badai PHK Menerpa Ratusan Ribu Pekerja Jelang Pengumuman UMP 2023, Begini Solusi Menko PMK

Diterangkan bahwa kegiatan FTBI bagian dari dukungan Kemendikbud untuk mengupayakan pelestarian bahasa daerah.

“Melalui FTBI dapat dihasilkan tunas-tunas muda bahasa ibu dari berasal dari generasi muda,” ucap Asisten II Setda Maluku Utara Bidang Ekonomi dan Administrasi Pembangunan, Sri Hartati Hatari.

Selain itu, Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Badan Bahasa Maluku Utara, Iwa Lukmana menjelaskan bahasa adalah cara berpikir, merasa dan berperilaku sang penutur.

Baca Juga: Informasi Jalur Alternatif saat Perhelatan Mukmatar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta, Simak Selengkapnya

Dengan demikian, bahasa daerah yang diselamatkan dapat memberikan keragaman terhadap pola pikir yang diselamatkan pula.

“Para peserta yang merupakan tunas muda diharapkan dapat mengapresiasi bahasa daerah,” tegas Iwa dilansir BeritaSoloRaya.com dari Kemendikbud.go.id pada 19 November 2022.

“Cara memuliakan bahasa daerah adalah dengan menggunakannya dalam setiap kemungkinan,” lanjut Iwa Lukmana.

Baca Juga: Cek Segera, Rp747,041 Miliar Dana BOS Tahap II Sudah Cair, Begini Syarat Pencairan, Resmi dari Kemenag

Diketahui bahwa penutur bahasa daerah, bahasa Ternate saat ini dalam kondisi memprihatinkan, yang mana penutur muda bahasa daerah di Maluku Utara sangat minim.

Alasan terjadinya krisis bahasa daerah Maluku Utara disebabkan karena perkawinan campuran antar suku yang berbeda bahasa Ibu sehingga bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia.

Oleh karena itu, tujuan pelaksanaan kegiatan FTBI dapat memberikan dukungan agar bahasa daerah tetap hidup dan berkembang kembali.

Adapun bahasa daerah yang dimaksud dalam kegiatan FTBI ini tidak hanya bahasa Ternate tetapi, bahasa Makean Timur di Kabupaten Halmahera Selatan.

Baca Juga: SMK Siap-Siap! Kemendikbud Segera Fasilitasi 1.402 Pusat Keunggulan di Seluruh Indonesia

Selanjutnya Bahasa Tobelo di Kabupaten Halmahera Utara, dan bahasa Sula di Kabupaten Kepulauan Sula.

Sebagai informasi, kegiatan FTBI Merdeka Belajar dari Kemendikbud tersebut diikuti oleh 120 peserta yang terbagi dalam 16 guru pendamping dan 104 siswa sekolah dasar (SD).

Siswa sekolah menengah pertama (SMP) yang tergabung dalam empat kabupaten dan kota Maluku Utara serta masing-masing pendukung dari kegiatan tersebut terdiri dari 87 orang.

Baca Juga: Informasi Peringatan Hari Guru Nasional 2022, Kemenag: Program Ini Bisa Diikuti oleh Guru PAI, Apa Itu?

Dihadiri juga oleh sejumlah pejabat daerah seperti Asisten II Setda Maluku Utara, Kepala Dinas Pendidikan Maluku Utara, Muslim Gani, dan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Ternate, Sarif Hi Sabatun.

Kegiatan FTBI terdiri dari kegiatan lomba baca puisi, lomba dongeng, lomba tembang tradisi, lomba menulis cerita pendek dalam bahasa daerah, dan lomba stand up comedy.***

Editor: Syifa Alfi Wahyudi

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler