Praktisi Mengajar Kemendikbudristek Tahun 2023 Dibuka, Bantu Lulusan Berkarier di Dunia Kerja

18 Mei 2023, 13:22 WIB
Ilustrasi Praktisi Mengajar /Dok. Kemendikbudristek

BERITASOLORAYA.com - Masuk tahun kedua, program Praktisi Mengajar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berjuang membantu lulusan perguruan tinggi lebih mudah berkarier di dunia kerja. Disampaikan oleh Kepala program Praktisi Mengajar Kemendikbudristek Gamaliel Waney angkatan kedua tahun praktisi mengajar 2023 mengalami peningkatan dari partisipasi peserta dan mata kuliah.

Untuk itu Kemendikbudristek memberikan apresiasi serta terus mendukung pelaksanaan program Praktiksi Mengajar di pada angkatan kedua tahun ini.

Terdapat sebanyak 229 perguruan tinggi pada pelaksanaan Praktiksi Mengajar tahun 2023 yang telah menandatangani kerjasama. Angka tersebut dari jumlah total 245 perguruan tinggi pelaksana.

Baca Juga: Cek, Inilah Tata Cara Ibadah Haji, Berikut Urutannya

Peningkatan terdapat pada jumlah praktisi yang tahun ini sebanyak 4.738. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 17 persen dari jumlah tahun lalu 4.046 praktisi

Akan ada 7.935 mata kuliah yang akan dibawakan oleh para praktisi di kelas perkuliahan kolaborasi. Jumlah tersebut meningkat lebih dari 59 persen dibanding tahun 2022 yang hanya sejumlah 4.966.

“Kami memberikan apresiasi kepada pimpinan perguruan tinggi karena telah mempercayakan program Praktisi Mengajar untuk hadir dan memberikan warna baru dalam proses pembelajaran di kelas,” kata Gamaliel, Rabu, 17 Mei 2023.

Berhubungan dengan itu, ia menjelaskan jika pelaksanaan Praktisi Mengajar di angkatan pertama mendapatkan respon yang sangat baik dari lingkungan akademisi seperti perguruan tinggi, praktisi, dosen, serta mahasiswa.

Baca Juga: SAH, Kemenag Buka PPG Dalam Jabatan 2023 Khusus untuk Guru Kategori Ini, Simak Jadwal dan Hal Penting Lainnya!

Telah ada 4.500 mata kuliah kolaborasi yang tercipta di Praktisi Mengajar angkatan pertama, yang dalam prosesnya melibatkan lebih dari 250 perguruan tinggi dan ribuan praktisi di seluruh Indonesia.

Capaian itu sesuai dengan program yaitu mendorong kolaborasi antara praktisi ahli dan dosen juara agar menghasilkan pertukaran ilmu dan keahlian sivitas akademika di perguruan tinggi sesuai dengan dunia kerja profesional.

Mata kuliah yang diterima mahasiswa dalam program Praktisi Mengajar telah dirancang dosen dan praktisi agar dapat menghubungkan antara teori dan praktik lapangan.

Dengan demikian begitu, mahasiswa diharapkan lebih siap terjun ke dunia kerja, dan dapat menjadi pemimpin masa depan sesuai potensi dan minat karier masing-masing.

Baca Juga: SEGERA, Loker 2023 di PT Worleyparsons Indonesia. Cek Posisi, Kualifikasi, dan Deskripsi Pekerjaan

Sedangkan menurut Muhammad Fajar Subkhan selaku Plt. Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbudristek, sistem pendidikan saat ini perlu disesuaikan agar terhubung antara teori dan praktik di lapangan.

Hal itu memiliki tujuan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih sesuai dengan permintaan dunia kerja, dan menghasilkan lulusan yang siap berkarya.

“Itu supaya pembelajaran di perguruan tinggi lebih relevan dengan perubahan sosial budaya serta kebutuhan dunia kerja, dan lulusan yang dihasilkan menjadi intelektual yang siap berkarya,” ujar Fajar.***

Editor: Anbari Ghaliya

Tags

Terkini

Terpopuler