Network
PR SOLORAYA – Guru Besar Universitas Indonesia (UI), Prof Agus Aris Munandar memaparkan latar belakang buku “Lawang Seketeng” yang ditulisnya.
Menurut Guru Besar UI Prof Agus Aris Munandar tersebut, buku Lawang Seketeng adalah perwujudan terima kasih kepada guru.
Dalam pernyataannya, Guru Besar UI Prof Agus Aris Munandar menyatakan guru yang dimaksud adalah yang telah mengajarkan ilmu arkeologi Islam.
Baca Juga: Sejumlah Orang Dilaporkan Tewas setelah Vaksinasi Covid-19, AS Lakukan Penyelidikan
Agus Aris Munandar menyampaikan hal itu dalam webinar Forum Indramayu Studi (FIS), sebuah komunitas di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Webinar itu digelar mengingat pentingnya bagi kalangan milenial untuk memahami kebudayaan Islam di tanah Jawa.
Selain itu, kaum muda juga sudah saatnya berperan dalam merawat kebudayaan lokal agar keberadaannya tetap terawat di tengah gempuran kemajuan zaman.
Baca Juga: Ramadhan 2021: Jadwal Sholat, Imsak, dan Buka Puasa Kota Solo 30 April 2021
Judul lengkap buku yang ditulis Agus Aris Munandar adalah Lawang Seketeng: Mengeja Arkeologi Islam di Jawa.
Agus Aris Munandar menyinggung kajian kebudayaan periode Islam di wilayah Cirebon-Indramayu, Jawa Barat.
Kajian yang dilakukan Guru Besar Arkeologi itu dilatarbelakangi kepeduliannya terhadap tanah kelahirannya yakni Indramayu.
Baca Juga: Sang Nenek Berkoar dan Singgung Soal Perceraian, Nathalie Holscher: Kenapa Keluarga Harus Begini?
Agus Aris Munandar mengaku dirinya masih dalam tahap mempelajari arkeologi masa perkembangan Islam tersebut.
“Buku Lawang Seketeng adalah ucapan terima kasih saya kepada guru yang telah mengajarkan arkeologi Islam kepada saya,” ujarnya sebagaimana dirangkum PikiranRakyat-SoloRaya.com.
Agus Aris Munandar berharap agar buku karyanya bisa dijadikan pustaka tambahan dalam mengkaji bidang arkeologi Islam.
Baca Juga: Link Nonton The Falcon and the Winter Soldier Episode 6 Sub Indo: Sam Jadi Captain America Baru?
Tak hanya Agus Aris Munandar, webinar itu juga dihadiri Ketua Tim Cagar Budaya di Indramayu, Deddy S. Musashi, S.S.
Deddy menyatakan buku karya Agus Aris Munandar menyinggung cukup banyak kebudayaan dan kesenian di Indramayu.***
