Selamat Datang Kurikulum 2022 Paradigma Baru, Simak Penjelasannya !

- 10 Desember 2021, 12:40 WIB
 Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia Nadiem Makarim.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia Nadiem Makarim. /tangkap layar instagram.com/@nadiemmakarim / /
 
BERITASOLORAYA.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim berencana berinovasi  dalam pembentukan kurikulum baru tahun 2022. Pasalnya kurikulum 2022 ini lebih fleksibel dan akan mencerminkan keragaman dalam sistem pendidikan di Indonesia. 
 
Namun, sebenarnya bagaimana kurikulum 2022 ini, sudahkan anda mengetahuinya ? Simak penjelasan dibawah ini.
 
 
Ada tiga elemen penting di dalam kurikulum 2022 ini : 
 
1. Berbasis kompetensi 
Yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap dirangkaikan sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan sehingga membangun kompetensi yang utuh
 
2. Pembelajaran yang fleksibel 
Penyusunan capaian pembelajaran dalam fase-fase (2-3 tahun perfase), sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk belajar sesuai dengan tingkat pencapaian, kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajarnya. 
 
3. Karakter Pancasila 
Sinergi antara kegiatan pembelajaran rutin sehari-hari di kelas dengan kegiatan nonrutin (projek) interdisipliner yang berorientasi pada pembentukan dan penguatan karakter berdasarkan kerangka Profil Pelajar Pancasila
 
Itulah tiga elemen yang terdapat dalam kurikulum baru. Banyak pembaruan yang muncul pada kurikulum baru ini, seperti salah satunya akan ada kembali mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komputer), jam pelajaran yang ditetapkan pertahun tidak lagi perminggu seperti pada KTSP-2013, siswa mengikuti pelajaran IPA IPS secara terpisah pada tingkat SMP bukan lagi SMA/K.
 
Disamping Inovasi kurikulum 2022 ini, Nadiem Makarim juga menegaskan bahwa pihaknya tidak memaksakan sekolah untuk menggunakan kurikulum 2022 ini, keputusan menggunakan kurikulum diserahkan sepenuhnya kepada sekolah meski akan diperkenalkan secara luas tahun depan. 
 
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Anindito Aditomo "Kita tidak akan memaksa semua sekolah menggunakan kurikulum baru.
 
 
Ini akan ditawarkan sebagai opsi. Sama seperti kurikulum khusus (kurikulum darurat) tahun lalu. Jadi tahun 2022 kita tawarkan kurikulum baru (prototipe) sebagai salah opsi tambahan bagi sekolah yang percaya dan merasa sudah siap menerapkan. 
 
Jadi bukan paksaan, melainkan tumbuh secara organik". ***

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x