Network
BERITASOLORAYA.com – Dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar ada beberapa prinsip pembelajaran yang diterapkan. Hal ini telah dijelaskan oleh Kemendikbud melalui salinan JDIH resminya.
Salinan JDIH Kemendikbud yang menjelaskan tentang pedoman prinsip pembelajaran untuk Kurikulum Merdeka Belajar ini adalah JDIH Nomor 262/M/2022. Salinan JDIH ini ditetapkan di Jakarta pada 22 Juni 2022.
Di dalam salinan JDIH yang dikeluarkan oleh Kemendikbud ini terdapat penjelasan mengenai prinsip pembelajaran untuk Kurikulum Merdeka Belajar. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar di dalam lingkungan belajar.
Baca Juga: 8 Penyebab Pemberian Tugas Belajar PNS Dihentikan, Nomor 6 Sering Terjadi
Sebagaimana yang dikutip BeritaSoloRaya.com dari laman resmi Kemendikbud, prinsip pembelajaran yang diterapkan dalam Kurikulum Merdeka Belajar ini ada lima macam. Berikut ini adalah penjelasan mengenai lima prinsip pembelajaran tersebut:
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam. Sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan bermakna.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas agar menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Baca Juga: Lirik Lagu Late Night Talking oleh Harry Styles, Bikin Harimu Semangat Sepanjang Hari!
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik.
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, budaya dan lingkungan peserta didik. Serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra.
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
Seperti yang telah dijelaskan, prinsip pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka Belajar ini ditetapkan untuk mendukung penerapan pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar. Hal ini telah sesuai dengan penjelasan dalam salinan JDIH Kemendikbud.
